REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fadhlurrahman, Dosen Pendidikan Agama Islam, FAI UAD, Alumni Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Ma’asiral Muslimin Rahimakumullah
Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa dalam diri kita ada 4 unsur, yaitu Nafs, Aql, Qalb, dan Ruh. Keempat unsur ini hanya satu yang tidak akan pernah hancur meskipun hari kiamat telah terjadi, yaitu ruh. Nafs itu ibarat suatu kerajaan. Anggota fisiknya ibarat menjadi cahaya (diya’).
Syahwat ibarat menjadi gubernur (wali) yang memiliki sifat pendusta, egois, dan sering mengacau. Gadhab ibarat menjadi pembangkang (munsyiqu) yang sifatnya buruk, ingin perang dan suka mencekal. Al-Qalb ibarat raja (malik) dan al-’Aql ibarat menjadi perdana menterinya (wazir).
Apabila seorang raja tidak mengendalikan kerajaannya maka kerajaan itu akan diambil alih oleh gubernur (syahwat) dan pembangkangnya (gadhab) yang mengakibatkan kekacauan. Namun, apabila sang raja memperdulikan kerajaannya dan ia bermusyawarah dengan perdana menteri (al-’Aql) maka gubernur dan pembangkangnya mudah diatasi.
Ketika hal itu terjadi maka mereka saling bekerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan sebuah kerajaan yang akhirnya mendatangkan kemaslahatan dan kebahagiaan”.
Selanjutnya...