Jumat 05 Jan 2024 05:50 WIB

Yahudi dan Muslim Sama-sama Berpuasa, Lalu Apa Perbedaannya?

Puasa mempunyai sejumlah hikmah medis bagi tubuh manusia

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi orang berpuasa. Puasa mempunyai sejumlah hikmah medis bagi tubuh manusia
Foto: AP/Rahmat Gul
Ilustrasi orang berpuasa. Puasa mempunyai sejumlah hikmah medis bagi tubuh manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puasa merupakan ritual ibadah yang memiliki sejarah tua yang biasa diterapkan hampir seluruh agama dunia. Dalam ajaran Yahudi juga mensyariatkan puasa, namun ketentuan puasa antara keduanya memiliki perbedaan makna dan ritualnya.  

Dalam Islam puasa dikenal menjadi dua, yakni puasa yang bersifat wajib dan sunnah. Puasa juga dilakukan dalam rangka menahan diri dari makan, minum, emosi, dan nafsu. Dimulai dari waktu sebelum datangnya fajar hingga terbenamnya matahari.  

Baca Juga

Dalam buku Sejarah Puasa karya Ustadz Ahmad Sarwat dijelaskan, puasa umat Muslim memiliki rujukan waktu, teknis, aturan, hingga segala detailnya. Puasa umat Islam sangat spesifik, unik, dan khusus.  

Perbedaan lainnya antara puasa umat Islam dengan umat dari agama-agama terdahulu adalah segi keringanannya. Bahkan di dalam rangkaian ayat tentangkewajiban puasa di bulan Ramadhan, Allah SWT telah menegaskan bahwa Dia menginginkan kemudahan bagi segenap hamba-Nya.  Allah berfirman dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 185: