REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), memastikan kebersihan dan kelestarian lingkungan guna wujudkan pariwisata berkelanjutan. Hal ini menjadi salah satu prioritas utama pengembangan tiga destinasi pariwisata yang dikelola yakni di The Nusa Dua, Bali, The Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB dan The Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
"ITDC telah menerapkan manajemen terpadu dengan implementasi Standard Operating Procedures (SOP) yang konsisten di setiap kawasan yang dikelola sehingga mampu menciptakan kawasan pariwisata yang bersih dan nyaman bagi pengunjung dan wisatawan," ujar Direktur Operasi ITDC Troy Warokka dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Troy menyampaikan kebersihan kawasan pariwisata menjadi komitmen ITDC. Dengan langkah-langkah konkret ini, Troy berharap dapat memberikan pengalaman wisata terbaik dengan tetap memprioritaskan keberlanjutan lingkungan sekitar.
Troy menjelaskan aalah satu bukti nyata konsistensi penerapan manajemen sampah yang dilakukan ITDC adalah pengelolaan sampah terpadu secara mandiri yang telah dilakukan hampir selama 50 tahun di kawasan The Nusa Dua, Bali. Troy menyebut pengelolaan sampah terpadu ini dilakukan dengan saksama, yaitu dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
"Sampah organik diolah menjadi pupuk yang kemudian dimanfaatkan kembali untuk kesuburan tanaman di kawasan. Untuk sampah anorganik berupa plastik dan limbah B3 yang dipisah dan diolah secara khusus untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," ucap Troy.
ITDC juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) NTB, Bank sampah BSF Dusun Sengkol dan Desa Pengengat, dalam memastikan kebersihan kawasan di Mandalika. Kata Troy, untuk kebutuhan sehari-hari, pengelolaan sampah dilakukan oleh Bagian Operasional The Mandalika, dan kemudian dibawa ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) di Desa Pengengat.
Sementara, di kawasan The Golo Mori, Kab. Manggarai Barat, NTT, ITDC telah bekerja sama dengan pihak pengelola jasa waste management untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan dengan baik. Selain pengelolaan sampah terpadu, ITDC juga menerapkan sistem pengelolaan limbah cair di kawasan The Nusa Dua.
"Instalasi pengelolaan air limbah yang dikelola oleh anak usaha ITDC yaitu PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU) yang merupakan penyedia sistem utilitas yang terintegrasi dengan kehandalan sistem terbaik serta ramah lingkungan," sambung Troy.
Troy mengatakan sistem pengelolaan limbah cair ini dipusatkan di Lagoon ITDC, diatas lahan seluas hektare dengan luas lahan basah yaitu 13,5 hektare. Sistem pengelolaan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds dengan kapasitas maksimal 10 ribu meter kubik per hari.
Troy menyampaikan air limbah tersebut diolah di kolam lagoon, lebih dari 90 persen air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan The Nusa Dua. Troy menegaskan komitmen ITDC untuk terus berinovasi dan berkolaborasi guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Kami percaya langkah ini, dapat menjadikan destinasi pariwisata yang kami kelola sebagai destinasi pariwisata yang mampu menarik wisatawan sekaligus tetap mampu menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan," kata Troy.