Jumat 05 Jan 2024 12:01 WIB

Bandara Internasional Minangkabau Ditutup Sementara karena Terdampak Abu Marapi

Evaluasi setiap 30 menit dilakukan untuk melihat kondisi sebaran abu vulkanik Marapi.

Red: Friska Yolandha
Seorang warga berada di balik jendela rumah gadang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Panyalaian, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga berada di balik jendela rumah gadang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Panyalaian, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Indrawansyah membenarkan bandara tersebut ditutup sementara. Penutupan dilakukan karena bandara terdampak sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Marapi.

"Ya benar, seluruh penerbangan atau operasional BIM mulai ditutup sementara hari ini terhitung pukul 10.45 WIB," kata Indrawansyah saat dihubungi di Padang, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Indrawansyah mengatakan penutupan BIM tersebut untuk menghindari kemungkinan terburuk termasuk terganggunya penerbangan akibat erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Mengingat kondisi erupsi Marapi masih terus terjadi, Indrawansyah mengatakan belum bisa memastikan sampai kapan bandara tersebut akan ditutup. Namun, setiap 30 menit setelah penutupan bandara kondisi sebaran abu vulkanik akan terus dipantau.

"Kami akan terus mengevaluasi setiap 30 menit sekali. Namun untuk berapa lamanya kita belum tahu karena kondisi cuacanya juga belum jelas," ujarnya.