Jumat 05 Jan 2024 12:42 WIB

Sudah Minta Maaf tapi tak Dimaafkan, Apa yang Harus Dilakukan Muslim?

Seorang Muslim yang berbuat salah dianjurkan segera minta maaf.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika seorang Muslim berbuat kesalahan kepada orang lain, maka ia dianjurkan untuk bersegera minta maaf. Namun, apa yang harus dilakukan apabila tak diberikan maaf?

Dilansir di About Islam, Jumat (5/1/2024), dosen senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty mengatakan jika seorang Muslim berbuat salah kepada seseorang maka ia harus memberikan kompensasi (menerima konsekuensi hukum)  atau meminta dia memaafkan.

Baca Juga

"Jika Anda sudah berusaha sekuat tenaga untuk melakukan dua hal ini, namun orang tersebut tidak mau memaafkan Anda, serahkan saja masalahnya kepada Allah SWT," kata Syekh Kutty.  

Sebab, menurut Syekh Kutty, Allah memerintahkan umat Islam untuk memaafkan orang lain jika ingin Allah mengampuni segala dosa-dosa. Inilah hikmah yang diajarkan dalam Surat An Nur, yakni ketika istri tercinta Nabi yakni Sayyidah Aisyah difitnah oleh orang-orang munafik. Adalah Mistah, seorang sahabat Muslim yang baik dan kerabat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq juga ikut serta dalam menyebarkan rumor tersebut.

Mistah termasuk salah satu yang menerima bantuan keuangan dari Sayyidina Abu Bakar. Oleh karena itu, setelah mengetahui perannya dalam skandal tersebut, dia bersumpah menghentikan bantuan kepada Mistah.

Namun, Allah SWT bersabda dalam Surat An Nur ayat 22:

وَلَا يَاۡتَلِ اُولُوا الۡـفَضۡلِ مِنۡكُمۡ وَالسَّعَةِ اَنۡ يُّؤۡتُوۡۤا اُولِى الۡقُرۡبٰى وَالۡمَسٰكِيۡنَ وَالۡمُهٰجِرِيۡنَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ‌‌ۖ وَلۡيَـعۡفُوۡا وَلۡيَـصۡفَحُوۡا‌ ؕ اَلَا تُحِبُّوۡنَ اَنۡ يَّغۡفِرَ اللّٰهُ لَـكُمۡ‌ ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

"Wa laa yaatali ulul fadli minkum wassa'ati ai yu'tuuu ulil qurbaa walmasaakiina walmuhaajiriina fii sabiilillaahi walya'fuu walyasfahuu; alaa tuhibbuuna ai yaghfiral laahu lakum; wal laahu ghafuurur rahiim."

Yang artinya, "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Kesimpulannya, kata Syekh Kutty, seorang Muslim harus melakukan yang terbaik untuk memberikan kompensasi kepada saudara tersebut dan bertekad tidak mengulangi kesalahan yang sama. Namun jika melakukannya, maka ia dapat mengharapkan pengampunan dari Allah. Sebab Allah tidak membebani seseorang dengan beban yang tidak dapat ditanggungnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement