Sabtu 06 Jan 2024 00:06 WIB

Jangan Tidur Tanpa Busana, Dokter Ungkap Alasannya

Ada saja orang yang terbiasa tidur tanpa busana.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang wanita tidur menggunakan penutup mata atau masker mata (ilustrasi). Tidur tanpa busana ada plus-minusnya.
Foto: www.freepik.com
Seorang wanita tidur menggunakan penutup mata atau masker mata (ilustrasi). Tidur tanpa busana ada plus-minusnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur telanjang terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, menurut seorang dokter yang tinggal di Amerika Serikat, Anthony Youn, ada dampak buruk dari tidur telanjang.

Sebetulnya, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2018 terungkap bahwa menurunkan suhu tubuh dengan tidur telanjang dapat membantu mengurangi frekuensi terbangun di malam hari. Tidur telanjang juga bisa meningkatkan kesehatan vagina dan kesuburan pada pria.

Baca Juga

Ginekolog menyarankan untuk melepas celana dalam yang ketat atau lembap agar dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi jamur. Ada pendapat bahwa jika pria mengenakan pakaian dalam yang ketat, jumlah sperma mereka akan lebih rendah.

Sebuah penelitian tahun 2018 menemukan bahwa pria yang mengenakan pakaian dalam longgar memiliki konsentrasi sperma 25 persen lebih tinggi dan jumlah total sperma 17 persen lebih tinggi dibandingkan pria yang mengenakan celana dalam ketat. Lalu, kontak kulit antarorang dewasa dapat meningkatkan kadar oksitosin yang juga dikenal sebagai "hormon cinta", dan meningkatkan oksitosin dapat membantu mengurangi tingkat stres.

Hal itu juga dapat membuat kita merasa lebih terhubung dengan pasangan. Terlepas dari sederet manfaat tersebut, dokter Youn mengungkap ada sisi negatif yang perlu diperhitungkan sebelum memutuskan untuk tidur tanpa busana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement