Jumat 05 Jan 2024 14:45 WIB

Bandara Internasional Minangkabau Ditutup Imbas Erupsi Gunung Marapi

Keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan.

Red: Ahmad Fikri Noor
Seorang warga berada di balik jendela rumah gadang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Panyalaian, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga berada di balik jendela rumah gadang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Panyalaian, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan agar Bandara Internasional Minangkabau Padang untuk ditutup sementara sebagai langkah mitigasi akibat adanya abu Gunung Marapi, yang terdeteksi melalui pengamatan lapangan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni menyatakan bahwa keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan.

"Berdasarkan informasi, abu gunung berapi ini berdampak pada dua puluh sembilan penerbangan. Akibatnya, satu penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base dan satu lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lainnya," kata Kristi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Kristi menyampaikan, penutupan bandara hari ini diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor B0030/24 NOTAM mulai pukul 10.45 WIB sampai dengan pemberitahuan selanjutnya, dikarenakan alasan keselamatan penerbangan terutama adalah sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.

Kemenhub melalui Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi tersebut berupa pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.