Jumat 05 Jan 2024 15:20 WIB

Israel akan Terus Serang Gaza, Berdalih Hanya Incar Hamas

Serangan Israel kerap menewaskan warga Palestina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
 Unit artileri Israel menembak ke arah sasaran di Lebanon dari lokasi yang dirahasiakan di perbatasan Lebanon-Israel, Israel, (4/1/2024).
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Unit artileri Israel menembak ke arah sasaran di Lebanon dari lokasi yang dirahasiakan di perbatasan Lebanon-Israel, Israel, (4/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mengumumkan serangan mereka ke Gaza akan lebih tepat sasaran dalam memburu pejuang Hamas dan pemimpin mereka. Sementara Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan seranga udara. Beberapa keluarga terpaksa menggunakan kereta yang ditarik keledai untuk melarikan diri dari serangan.

Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan tembakan Israel ke Gaza pada Kamis (4/1/2024) kemarin menewaskan lebih dari 20 orang Palestina. Termasuk 16 orang di Kota Khan Younis di selatan pesisir Gaza yang padat oleh pengungsi yang melarikan diri dari daerah lain.

Baca Juga

Mereka menambahkan sembilan anak-anak termasuk korban tewas itu. Para pejabat kesehatan mengatakan di tempat yang terpisah lima warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke sebuah mobil di kamp pengungsian Al-Nusseirat.

Warga Israel mengatakan pesawat dan tank Israel juga membombardir dua kamp pengungsian lainnya. Mendorong para pengungsi pindah ke selatan.

Kamp pengungsi Al-Bureij, Al-Maghazi dan Al-Nusseirat dibanjiri orang-orang melarikan diri dari tempat lainnya. Beberapa keluarga menggunakan keledai untuk membawa matras, koper dan anak-anak mereka. Hujan deras yang membuat jalanan menjadi lumpur menambah penderitaan para pengungsi.

Warga Jalur Gaza mengatakan pesawat dan tank Israel mengintensifkan serangan ke timur kamp Al-Maghazi dan Al-Nusseirat pada Kamis malam. Kementerian Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan tahapan baru perang Israel di Gaza.

Ia mengatakan, pendekatan serangan di utara dan sekitarnya akan lebih tepat sasaran dalam mengejar pemimpin Hamas di selatan. Sementara Israel juga mencari sisa sandera yang masih ditawan Hamas dalam serangan mendadak pada 7 Oktober lalu.

Tekanan internasional dan tantangan ekonomi mendorong Israel untuk mengurangi intensitas operasi militer. Israel sudah menarik banyak pasukan untuk mengizinkan pasukan cadangan kembali ke pekerjaan awal mereka.

Dalam pernyataanya Gallant mengatakan operasi di utara Gaza akan melibatkan penyerbuan, penghancuran terowongan, serangan udara dan darat dan operasi pasukan khusus. Sementara fokus serangan di selatan di mana sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini tinggal, adalah menumpas pemimpin Gaza dan menyelamatkan 132 sandera yang tersisa.

Gallant mengatakan sejak perang pecah, Hamas tidak lagi menguasai Gaza. Ia menambahkan, pemukiman itu akan dikelola lembaga Palestina selama tidak menimbulkan ancaman bagi Israel.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Timur Tengah selama satu pekan untuk melakukan diplomasi. Tampaknya Washington ingin mencegah konflik menyebar ke seluruh kawasan. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement