REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tim pemulihan Trauma dari Polres Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan trauma healing atau sesi pemulihan trauma kepada puluhan anak di lokasi pengungsian yang menjadi korban erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang.
Kabag SDM Polres Flores Timur AKP Sungkono dihubungi dari Kupang, Jumat (5/1/2024), mengatakan bahwa trauma healing sudah dilakukan pada pagi hari kepada puluhan anak. "Ini merupakan langkah konkret dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam, khususnya anak-anak yang memerlukan perhatian khusus dalam mengatasi dampak psikologis," katanya.
Kegiatan yang dilakukan dalam trauma healing itu seperti bernyanyi, bermain bersama-tebak-tebakan, serta pembagian makanan ringan sehingga membuat anak-anak melupakan kejadian yang telah terjadi. Dia menjelaskan pemberian trauma healing dilakukan bertujuan untuk mengurangi traumatis yang dialami anak-anak akibat erupsi gunung Lewotobi.
"Kami berusaha menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan memberikan semangat kepada anak-anak pengungsi," katanya. Dia menambahkan bahwa selain Polwan Polres Flores Timur, para guru yang tergabung dalam Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur bersama Aliansi Orang Muda Lamaholot juga turut memberikan trauma healing kepada anak -anak korban erupsi Gunung Lewotobi di lokasi pengungsian.
Pemberian trauma healing terpusat di dua titik, yakni lokasi pengungsian SMPN 1 Wulanggitang, Kecamatan Wulanggitang dan Desa Konga, Kecamatan Titehena. Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, bersama Tim Edukasi yang memberikan pendampingan trauma healing. "Trauma healing akan menciptakan kegembiraan dan mengurangi rasa cemas, takut, kepanikan dan gangguan psikologi lainnya. Kegiatan ini mesti menjadi prioritas perhatian kepada anak-anak di pengungsian," katanya.