Jumat 05 Jan 2024 19:12 WIB

Dua Perusahaan Swasta Ajak AS untuk Coba Lagi Pendaratan di Bulan

Ini bagian dari upaya pengiriman komersial ke bulan.

Rep: Rahma Sulistya  / Red: Friska Yolandha
Dua perusahaan swasta berupaya untuk mengajak Amerika Serikat untuk kembali terlibat, setelah lebih dari lima dekade program Apollo berakhir.
Foto: murdoc
Dua perusahaan swasta berupaya untuk mengajak Amerika Serikat untuk kembali terlibat, setelah lebih dari lima dekade program Apollo berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China dan India berhasil melakukan pendaratan di bulan, sementara Rusia, Jepang, dan Israel berakhir di tumpukan sampah bulan. Saat ini, dua perusahaan swasta berupaya untuk mengajak Amerika Serikat untuk kembali terlibat, setelah lebih dari lima dekade program Apollo berakhir.

Ini adalah bagian dari upaya yang didukung NASA untuk memulai pengiriman komersial ke bulan karena badan antariksa tersebut berfokus untuk membawa astronaut kembali ke sana. “Mereka adalah pengintai yang pergi ke bulan lebih dulu,” kata Administrator NASA Bill Nelson.

Baca Juga

Teknologi Astrobotik Pittsburgh dengan menggunakan pendarat Vulcan dari United Launch Alliance, rencananya menjadi yang pertama diperkenalkan pada Senin (8/1/2024). Pendarat dengan Mesin Intuitif Houston itu akan diluncurkan pada pertengahan Februari, dan melakukan penerbangan dengan SpaceX.

Lalu ada Jepang, yang akan mencoba melakukan pendaratan dalam dua pekan ini. Pendarat Badan Antariksa Jepang dengan dua wahana penjelajah seukuran mainan, menjadi awal yang baik. Badan itu berbagi pengalaman peluncuran pada September 2023 lalu dengan teleskop sinar-X yang tetap berada di orbit mengelilingi Bumi.