REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkominfo Budi Arie Setiadi yang juga Ketua Umum Projo tak membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, sesuatu yang sudah jelas tidak perlu diperjelas kembali.
Hal ini disampaikan Budi Arie menanggapi pernyataan TKN bahwa Presiden saat ini mulai terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran. "Masa sesuatu yang jelas kita perjelas lagi sih, iya kan? Ya sesuatu yang sudah jelas tidak perlu jelas," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
"Ya masa yang begitu ditanyain yang jelas-jelas ya. Tanya bapak lah, tanya pak Jokowi," lanjut dia.
Kendati demikian, Budi Arie menegaskan bahwa Jokowi tetap bersikap netral. Sebab tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk mendukung Prabowo dan Gibran.
"Enggak lah kita kan tidak menggunakan fasilitas negara dan sebagainya. Netral dong, kan tidak pakai fasilitas negara," ujar Budi Arie.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang panik karena kader mereka, Presiden Jokowi lebih berpihak mendukung Prabowo-Gibran, bukan Ganjar-Mahfud.
Hal itu disampaikan Nusron merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Prabowo Subianto tidak bisa blusukan menemui rakyat seperti yang dilakukan Jokowi dan Ganjar Pranowo.
Nusron awalnya menegaskan bahwa blusukan bukan hanya milik PDIP. Menurutnya, blusukan untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat merupakan kegiatan yang bisa dan boleh dilakukan siapa pun, termasuk Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan juga Gibran Rakabuming Raka.
"Pak Jokowi blusukan, alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak Prabowo juga blusukan alhamdulilah. Mas Gibran apalagi mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2023).
Karena itu, Nusron menilai Hasto melontarkan pernyataan tersebut karena sedang panik. Hasto diyakini sudah kehilangan isu dan momentum lantaran gagal mengaitkan sosok Ganjar dengan Jokowi.
"Mas Hasto sedang panik karena sudah kehilangan isu dan kehilangan momentum, karena selama ini jagoannya itu selalu ingin dikaitkan dengan Pak Jokowi. Saat ini sudah terang benderang Pak Jokowi lebih banyak berpihak dan mendukung ke Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Nusron.
Politikus Partai Golkar itu mengaku tak mau ambil pusing atas pernyataan dari orang yang sedang kebingungan dan panik seperti Hasto. "Jadi, mohon maaf ya pak ya, sampaikan salam saya kepada Mas Hasto, ya kalau lagi bingung jangan begitu lah," ujarnya.