REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta para capres yang bertarung dalam debat ketiga capres-cawapres pada akhir pekan ini untuk menyebutkan arti singkatan apabila berbicara atau bertanya menggunakan akronim. Permintaan itu merupakan respons atas polemik aksi cawapres Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan 'jebakan' menggunakan akronim.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya dalam rapat persiapan debat sudah meminta perwakilan tim sukses pasangan calon untuk mengarahkan capres ataupun cawapres untuk menyebutkan kepanjangan dari sebuah akronim saat debat. Penjelasan perlu diberikan karena tidak semua akronim diketahui artinya oleh semua orang.
"Supaya kemudian tidak menimbulkan problematik karena ada singkatan yang mungkin orang tidak familiar dengan singkatan itu, tentu kami menyampaikan kepada masing-masing tim pasangan calon supaya calon yang akan berdebat apakah capres atau cawapres itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan," kata Hasyim saat konferensi pers terkait persiapan debat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Hasyim menyebut, permintaan agar capres menyampaikan kepanjangan akronim bertujuan pula agar debat berjalan efektif dan fokus pada substansi pertanyaan. Dengan begitu, capres yang menerima pertanyaan tak perlu bertanya balik soal kepanjangan akronim. "Sehingga mengajukan pertanyaan diharapkan secara clear, jelas, mudah dipahami oleh mitra debat yang ditanya," kata Hasyim.
Komisioner KPU RI August Mellaz menambahkan, pihaknya juga menambah tugas moderator terkait persoalan singkatan ini. Apabila tetep ada capres yang bertanya menggunakan akronim tanpa menyebutkan kepanjangannya, maka tugas moderator untuk menggali artinya kepada capres penanya.
"Moderator akan menjalankan fungsi untuk mempertegas terkait dengan akronim ataupun istilah tanpa mengurangi waktu dari setiap paslon pada saat debat dilaksanakan," ujar Mellaz dalam kesempatan sama.
Debat ketiga yang merupakan debat antarcapres akan digelar di Istora Senayan pada Ahad (7/1/2024). Debat tersebut mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Sebelumnya, Gibran bertanya menggunakan akronim kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar saat debat cawapres pada Desember 2023 lalu. Gibran bertanya kepada Muhaimin bagaimana caranya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.
Imin kebingungan karena tak tahu kepanjangan SGIE. "Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa ?" tanya Imin. Ia terpaksa menyia-nyiakan waktu menjawab pertanyaan karena menanyakan arti akronim tersebut.
Gibran lantas memberi penjelasan bahwa SGIE adalah kependekan dari state of global Islamic economy. Menurut Gibran, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.