REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta semua capres dan cawapres untuk tidak 'ngomporin' pendukung dalam acara debat. Hal itu disampaikan sebagai respons atas aksi cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang berulang kali meminta pendukungnya bersorak saat debat.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, KPU sudah menyampaikan kepada tim sukses tiga pasangan capres-cawapres untuk mengingatkan jagoan masing-masing terkait aksi 'ngomporin' itu. Pihaknya menyampaikan hal itu dalam rapat-rapat persiapan gelaran debat ketiga capres-cawapres sepanjang pekan ini.
"Soal calon wakil presiden nomor urut 2 yang dikhawatirkan nanti menyemangati pendukung dan segala macam sudah juga kita sampaikan melakukan evaluasi supaya hal-hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak tertib, atau tidak sesuai kesepakatan dengan para pihak supaya tidak dilakukan lagi," kata Hasyim saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Gibran pertama kali 'ngomporin' pendukungnya saat dia mendampingi Prabowo dalam gelaran debat perdana pada 12 Desember 2023. Pria berusia 36 tahun itu mengayunkan kedua tangannya ke udara berulang kali untuk meminta pendukungnya bersorak dan bertepuk tangan.
Alhasil, KPU menegur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, bukan menegur Gibran langsung. Di sisi lain, Gibran menyampaikan permohonan maaf secara terbuka ketika diwawancarai awak media atas aksinya tersebut.
Kendati begitu, Gibran mengulangi perbuatannya itu saat mengikuti debat kedua atau debat cawapres perdana pada 22 Desember 2023. Usai berhasil menjawab pertanyaan 'sulit' dari kompetitornya, Gibran menoleh ke arah pendukungnya dan mengayunkan tangan ke udara.