Jumat 05 Jan 2024 21:40 WIB

KNKT Kumpulkan Bukti-Bukti Tabrakan Kereta di Bandung

KNKT mengumpulkan bukti-bukti dalam kejadian tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas melakukan proses evakuasi korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. KNKT mengumpulkan bukti-bukti dalam kejadian tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas melakukan proses evakuasi korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. KNKT mengumpulkan bukti-bukti dalam kejadian tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan masih mengumpulkan bukti-bukti dan data menyangkut tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Commuter Line Bandung Raya, Jumat (5/1/2024). Mereka belum dapat mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.

Investigator KNKT Gusmaedi Rahmanas mengatakan belum dapat mengungkap penyebab kecelakaan tersebut. Namun, pihaknya masih mengumpulkan data-data dan bukti-bukti di lapangan.

Baca Juga

"Terkait penyebab belum bisa banyak berbicara, kami sekarang masih proses pengumpulan data faktual. Jadi kami belum bisa menyampaikan kesimpulan atau penyebabnya kira-kira," ucap dia, Jumat (5/1/2024).

Ia melanjutkan data data yang dikumpulkan seperti data logger yaitu data perekaman aktivitas layanan kereta api seperti kecepatan, tekanan dan pengereman. Pihaknya tengah memastikan apakah data tersebut ada atau tidak.

"Nanti dilihat rekaman-rekaman dari sarana itu, ada kecepatan, tekanan pengereman, respons dari sarananya. Kalau dari persinyalan, ada data tersendiri. ada data loger persinyalan. itu termasuk data yang kami himpun, dikumpulkan dan saksi," kata dia.

Ia menegaskan pihak yang terlibat dalam proses pengoperasian kereta api akan diperiksa atau diwawancara.

Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan seluruh gerbong Kereta Api Turangga sudah dievakuasi ke Stasiun Cicalengka. Namun, masih tersisa satu lokomotif yang masih dievakuasi.

Untuk Commuter Line Bandung Raya, ia menuturkan yang tersisa masih dievakuasi yaitu satu lokomotif dan satu gerbong kereta. Dengan kondisi tersebut, Joni menargetkan evakuasi dapat selesai dan jalur lintasan dapat dilalui pada Sabtu (6/1/2024).

"Kami menargetkan secepatnya dilalui kereta api, insya Allah ditargetkan besok pagi sudah bisa dilintasi jalur ini," ucap dia, Jumat (5/1/2024).

Selain melakukan evakuasi, ia mengatakan petugas memperbaiki jalur yang rusak akibat tabrakan tersebut. Apabila sudah dapat dilintasi, pihaknya akan mengecek batas kecepatan yang dibutuhkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement