REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --Ada 52 kapal pesiar yang masuk daftar untuk sandar di Pelabuhan Benoa pada 2024.
"Jumlah itu meningkat dibandingkan realisasi 2023 mencapai 48 kapal pesiar," kata Manager Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) Pelindo Regional III Karlinda Sari di Denpasar, Bali, Jumat (5/1/2024).
Ia memperkirakan jumlah wisatawan mancanegara yang diangkut kapal pesiar pada 2024 itu mencapai sekitar 89.400 orang. Sedangkan jumlah wisatawan asing yang dibawa 48 kapal pesiar pada 2023 itu mencapai sekitar 77.864 orang.
Untuk kapal pesiar yang sudah sandar selama awal 2024 ini ada tiga yakni Norwegian Jewel, Celebrity Millenium dan Oceania Regatta. Tak hanya menurunkan turis mancanegara, Pelabuhan Benoa juga sudah menaikkan (embarkasi) penumpang wisatawan mancanegara yang menumpang kapal pesiar Celebrity Millenium, dalam jumlah yang besar mengawali 2024.
Berdasarkan data Pelindo Regional III, sebanyak 2.081 wisatawan asing turun dari kapal pesiar sepanjang 294 meter itu dan ada sekitar 2.300 orang wisatawan mancanegara yang naik melalui Pelabuhan Benoa. Pihaknya optimis Pelabuhan Benoa menjadi Pelindo Regional III satu pintu masuk wisata kapal pesiar baik yang turun maupun yang naik melalui pelabuhan itu.
Realisasi itu seiring dengan pengembangan Pelabuhan Benoa Bali sebagai Pusat Pariwisata Maritim (Bali Maritime Tourism Hub/BMTH) yang saat ini terus digenjot. Ada pun beberapa infrastruktur dasar sudah rampung di antaranya perpanjangan dermaga yang saat ini sudah mencapai 500 meter dari awalnya 350 meter sehingga mampu menampung dua kapal pesiar parkir dalam waktu bersamaan.
Ke depan, BMTH dapat menampung empat hingga lima kapal pesiar dalam waktu yang bersamaan, menunggu relokasi terminal migas yang rencananya direlokasi di sebelah utara Pelabuhan Benoa.
Berdasarkan data Pelindo Regional III, total biaya yang dikucurkan untuk proyek BMTH itu yakni Rp 1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastruktur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun dari kantong Pelindo.