REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dewasa muda sebaiknya menghindari gaya hidup sedenter. Hal ini dapat mencegah terjadinya kanker pankreas.
"Terus terang saja, gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan jadi tren. Anak muda makannya tinggi lemak, misalnya steak, minumnya juga rutin alkohol, merokok juga jadi budaya, lalu obesitas dan seringnya tidak sadar. Itu berisiko terkena kanker pankreas," kata pakar gastroenterologi hepatologi Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, dalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Kanker pankreas pada umumnya berpotensi terjadi pada individu usia 55 tahun ke atas. Hanya saja, dengan perkembangan gaya hidup seperti gaya hidup sedenter maka potensi dewasa muda di usia 30-an terkena kanker pankreas juga ikut membesar.
Dokter yang juga anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar IDI itu menjelaskan pankreas dalam tubuh merupakan kelenjar yang berkaitan erat dengan sistem pencernaan. Sebab, fungsinya untuk menghasilkan enzim serta untuk menghasilkan hormon insulin.
"Apabila seseorang memiliki gaya hidup sedenter, maka organ-organ di dalam tubuh harus bekerja lebih keras untuk melakukan metabolisme, tak terkecuali pankreas," jelas Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.