Sabtu 06 Jan 2024 13:30 WIB

Rhoma Irama Yakin Musik Bisa Mengubah Karakter Orang

Rhoma jadikan musik sebagai media edukasi, berdakwah, dan alat mempersatukan bangsa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
Rhoma Irama dan Soneta jadi band pembuka di konser Deep Purple di Solo, Jumat (10/3/2023). Rhoma yakin musik dapat membawa pesan moderasi beragama.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Rhoma Irama dan Soneta jadi band pembuka di konser Deep Purple di Solo, Jumat (10/3/2023). Rhoma yakin musik dapat membawa pesan moderasi beragama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja musik dangdut Indonesia, H Rhoma Irama, menjadi sorotan utama saat menghadiri Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama yang digelar Balitbang Diklat Kementerian Agama RI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Jumat (5/1/2024) malam. Dalam acara ini, Rhoma mengungkapkan tekadnya untuk menjadikan musik sebagai media edukasi, berdakwah, dan alat untuk mempersatukan bangsa.

Rhoma telah mendeklarasikan Soneta sebagai "the Voice of Muslim" sejak 13 Oktober 1973. Sampai saat ini, dia pun masih terus berjuang untuk mengaktualisasikan perannya sebagai pembawa pesan moderasi beragama.

Baca Juga

Dalam menjalankan dakwahnya lewat musik, Rhoma pun pernah diundang ke Amerika Serikat dalam rangka International Conference on Islam and the Council of Indonesia and Malaysia. Di sana, keberhasilannya diakui sebagai bukti bahwa musik efektif untuk berdakwah dan membangun karakter manusia.

Dalam dialog publik dan pergelaran musik tersebut, Rhoma juga berbagi testimoni inspiratif seorang dosen di Surabaya, Jawa Timur yang hidupnya terinspirasi oleh lirik-lirik lagunya. Menurut dia, musik memiliki daya konkret untuk membentuk karakter seseorang.

"Musik punya kekuatan untuk mengubah karakter seseorang," ujar Rhoma dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/1/2024).

Berkat moderasi beragama, Rhoma melihat adanya kearifan lokal dalam budaya yang mampu membentuk karakter manusia menjadi lebih baik. Dengan hati-hati, dia pun mengingatkan bahwa seni, terutama musik, memiliki kekuatan besar untuk merusak atau membangun.

Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama ini tidak hanya menjadi panggung bagi bakat-bakat muda Indonesia, tetapi juga memperkuat peran musik sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement