REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestinian Journalists Syndicate mengingatkan bahwa kematian jurnalis Akram al-Shafi memperlihatkan dengan jelas penderitaan jurnalis yang terluka di Gaza. Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.
Melalui pernyataannya, Palestinian Journalists Syndicate mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza. Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.
Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri. Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.