Ahad 07 Jan 2024 10:22 WIB

Haul Akbar Al Imamain 2024, Belajar dari Dua Pendiri Darul Hadist Alfaqihiyyah Malang

Darul Hadits Alfaqihiyyah didirikan dua ulama terkemuka Yaman

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Darul Hadits Alfaqihiyyah didirikan dua ulama terkemuka Yaman
Foto: Dok Istimewa
Darul Hadits Alfaqihiyyah didirikan dua ulama terkemuka Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jamaah dari berbagai daerah di Indonesia mulai menghadiri acara Haul Akbar Imamain 2024 dan Harlah Ponpes Darul Hadits Alfaqihiyyah Ahlussunah Wal Jama’ah ke-79 di Kota Malang.

Haul Akbar Al Imamain ini digelar selama dua hari di Ponpes Darul Hadits, Jalan Aries Munandar Malang pada 6-7 Januari 2024.

Baca Juga

Pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, ratusan jamaah dan santrinya sudah mulai tampak melakukan ziarah di TPU Kasin. Ba’da Maghrib, kemudian jamaah mengikuti kegiatan khataman Alquran dengan mengkhatamkan Alquran secara berjamaah,  

Setelah melaksanakan sholat Isya berjamaah, kemudian jamaah mendengarkan ceramah agama, membaca tahlil dan doa, serta pembacaan kata-kata mutiara Al Imamain. Lalu, ditutup dengan talqin Dizkrul Jalalah.

Pada Ahad (7/1/2023), tepatnya pukul 04.30 WIB, jamaah dijadwalkan akan mengikuti pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan acara puncak Haul Akbar yang akan digelar pada pukul 08.00 WIB.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati haul Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih Al 'Alawy ke-63 dan haul Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih ke-33. Keduanya merupakan tokoh penting dalam sejarah berdirinya Ponpes Darul Hadits.

Lalu seperti apa sosok dua tokoh habaib Indonesia ini? Berikut biografi singkatnya.

Habib Abdul Qodir Bilfaqih lahir di Kota Tarim, Hadramaut, Yaman Selatan pada Selasa, 15 Shafar 1316 Hijriah. Bersamaan dengan melam kelahirannya, ada seorang ulama yang besar bernama Al-Habibul Imam Syaikhon Bin Hasyim As-Seggaf RA bermimpi bertemu Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani.

Dalam mimpi itu, tokoh yang diberi gelar Sulthonil Auliya’ tersebut menitipkan Alquran kepada Imam Syaikhon agar diberikan kepada Habibul Imam Ahmad bin Muhammad Bilfaqih RA, yang merupakan ayahanda Habib Abdul Qodir.

Setelah diceritakan tentang mimpi tersebut,  Al-Habibul Imam Ahmad bin Muhammad RA mengatakan, “Alhamdulillah tadi malam aku dianugerahi oleh Allah SWT seorang putra. Dan itulah isyaroh ta’wil mimpimu bertemu dengan Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani RA yang menitipkan Alquranul Karim agar disampaikan kepadaku.”

Atas dasar mimpi itu, Al-Habibul Imam Ahmad akhirnya menamai putranya Abdul Qodir. Dengan nama itu, dia berharap Allah SWT memberikan nama maqom dan wilayahnya sebagai mana Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Habib Abdul Qodir bin Akhmad Bilfaqih mengawali pendidikannya di kota Tarim, Hadramaut. Di kota kelahirannya ini, ia banyak belajar kepada ulama-ulama besar. 

Bahkan, dia menggali ilmu sampai ke kota-kota lainnya seperti kota Sewun Hadramaut, Mekkahtul Mukarromah, Madinah, Munawaroh, Kairo Mesir, Afrika Barat, dan sebagainya.

Hingga akhirnya pada 1331 H/1921 M, Habib Abdul Qodir lulus mendapat ijazah dan berhak memberikan fatwa agama, antara lain bidang hukum, dakwah, pendidikan, dan sosial. Dengan sabar dan penuh keikhlasan, dia pun terus memberikan fatwa-fatwa agama kepada umat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement