Ahad 07 Jan 2024 13:53 WIB

Israel Khawatir Putusan ICJ Hentikan Serangan Militernya di Gaza

Afsel telah menghentikan hubungan dengan Israel sejak 21 November.

Red: Lida Puspaningtyas
Israel melancarkan serangan di tempat pengungsian di Al Maghazi, Al Bureij dan Al Nuseirat di Gaza pada 6 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Israel melancarkan serangan di tempat pengungsian di Al Maghazi, Al Bureij dan Al Nuseirat di Gaza pada 6 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Israel khawatir dan mengantisipasi kemungkinan putusan dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang memaksa Israel untuk menghentikan serangannya yang sedang berlangsung di Jalur Gaza setelah adanya tuntutan hukum dari Afrika Selatan.

Otoritas Penyiaran Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Jumat (5/1/2023) bahwa Tel Aviv khawatir akan dikeluarkannya keputusan pengadilan di Den Haag yang memerintahkan penghentian permusuhan di Gaza, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

Afrika Selatan menghentikan hubungan dengan Israel pada 21 November, sebagai tanggapan atas meningkatnya serangan militer Israel di Jalur Gaza, dan kemudian pada 29 Desember, mengajukan petisi ke ICJ untuk memulai proses penyelidikan genosida yang dilakukan Tel Aviv.

Afsel meminta agar Israel segera menghentikan semua aksi dan tindakan yang melanggar kewajibannya sebagai penandatangan Konvensi Genosida 1948.