Ahad 07 Jan 2024 16:07 WIB

Soal Penganiayaan, KSAD: Jangan Kaitkan Netralitas TNI, Ini Murni Anggota Saya Masih Muda

KSAD menegaskan, komitmen TNI untuk tetap netral tidak akan berubah.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri)  dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kanan)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta publik tidak mengaitkan insiden penganiayaan relawan oleh beberapa prajurit dengan netralitas TNI. Dia menegaskan apapun situasinya TNI tetap netral selama tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Tidak ada sangkut-pautnya dengan yang lain (netralitas TNI, red). Ini murni karena anggota saya masih muda, jadi meresponsnya begitu. Tetapi, dilihat dari perkembangannya sekarang larinya ke mana-mana,” kata Maruli saat diwawancara salah satu TV nasional pekan ini sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AD yang diakses di Jakarta, Ahad (7/1/2024). 

Baca Juga

Dia melanjutkan TNI juga langsung merespons cepat insiden penganiayaan beberapa relawan oleh prajurit TNI AD itu.

Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta pun telah menetapkan enam prajurit Kompi B Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha sebagai tersangka, Selasa (2/1/2024). Enam prajurit yang menjadi tersangka, yaitu masing-masing berinisial Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Kolonel Richard Harison pada pekan ini juga menjelaskan berkas perkara menyangkut enam prajurit itu pun diserahkan oleh Denpom IV/4 Surakarta kepada Oditurat Militer. Proses hukum itu, dia menegaskan, berjalan independen dan transparan.

Terkait itu, Maruli pun meminta masyarakat tak terburu-buru menarik kesimpulan. Dia juga meminta masyarakat melihat rangkaian peristiwa secara utuh. “Rombongannya (korban, red) sudah mutar delapan kali dan sudah berulang kali diingatkan (agar jangan menimbulkan kebisingan). Jadi ada aksi, ada reaksi. Tetapi, bukan liar kesimpulannya. Jangan disangkutkan ke mana-mana dan sebaiknya semua pihak saling evaluasi, bukan kami saja,” kata Maruli.

Dia melanjutkan komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga. “Dari mulai saya dilantik sudah saya sampaikan bahwa saya akan tegas terkait masalah netralitas. Saya sudah buktikan. Ada peristiwa, malamnya (oknum anggota) langsung ditahan beberapa hari sudah jadi tersangka,” kata Kepala Staf TNI AD.

Maruli pun meminta masyarakat tinggal mengikuti proses hukum yang berjalan, termasuk persidangan nanti. “Tinggal tunggu sidang nanti, karena dia juga punya hak untuk membela diri. Jadi, jangan terus disudutkan ke kami (TNI AD), diarahkan lagi ke netralitas. Menurut saya, itu berlebihan. Jadi, janganlah,” kata Maruli

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement