Senin 08 Jan 2024 08:28 WIB

TKN Prabowo: Kalau Menang Satu Putaran, Negara Hemat Rp 27 Triliun

Penghematan bisa dilakukan karena pilpres putaran kedua menelan biaya Rp 27 triliun.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris TKN Prabowo- Gibran Nusron Wahid saat menghadiri acara deklarasi Relawan Nderek Guru (Ndaru) di Jakarta, Ahad (17/12/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris TKN Prabowo- Gibran Nusron Wahid saat menghadiri acara deklarasi Relawan Nderek Guru (Ndaru) di Jakarta, Ahad (17/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid berharap, pasangan capres-cawapres jagoannya memenangkan Pilpres 2024, dalam satu putaran. Dengan begitu, anggaran negara yang bisa dihemat mencapai Rp 27 triliun.

Nusron menjelaskan, penghematan bisa dilakukan karena pilpres putaran kedua total menelan biaya Rp 27 triliun. Biaya sebesar itu diperlukan untuk berbagai kebutuhan seperti honor panitia pemungutan suara, pengadaan surat suara, hingga biaya pengamanan pemilu.

Baca Juga

"Rp 17 triliun untuk biaya KPU, pasang TPS, honor KPPS, kertas suara dan sebagainya itu ditotal-total Rp 17 triliun. Belum biaya keamanan, polisi jaga, satpam jaga, hansip jaga, betul kan, totalnya 10 triliun. Jadi 27 triliun," kata Nusron lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Politikus Partai Golkar itu lantas menyinggung soal amal jariyah jika seseorang bisa menghemat anggaran negara sebesar Rp 27 triliun. Pasalnya, uang sebesar itu bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan rakyat.

"Orang yang berhasil membuat hemat anggaran negara Rp27 triliun itu, dihitung sama halnya dengan amal jariyah Rp27 triliun kepada bangsa dan negara sehingga duitnya bisa disumbangkan untuk rakyat miskin," ucap Nusron.

Uang Rp 27 triliun, kata dia, bisa digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Indonesia. Selain itu, anggarannya juga bisa untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak, memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak, membangun masjid hingga gereja.

Karena itu, Nusron mengajak seluruh kader partai yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mensosialisasikan kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran. "Tidak usah bertele-tele kalau bisa sekali untuk apa dua kali (putaran)," ujarnya.

Pilpres 2024 digelar satu putaran apabila ada pasangan capres-cawapres yang memperoleh 50 persen plus satu suara dari total suara sah nasional. Apabila tidak ada, maka harus dilaksanakan pilpres putaran kedua alias pemilih mencoblos ulang.

Pilpres putaran kedua diikuti oleh dua pasangan yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama. KPU menjadwalkan hari pencoblosan putaran kedua pada 26 Juni 2024.

Sementara itu, hasil sigi sejumlah lembaga survei menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berada di angka 45 persen, bahkan lebih. Artinya pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu butuh sekitar lima persen suara lagi untuk mengunci kemenangan dalam satu putaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement