REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan pada Ahad (7/1/2024) malam, mencatat masih ada 12 kelurahan di wilayah itu masih tergenang air dengan ketinggian antara 10 cm hingga 200 sentimeter. “Dua belas kelurahan tersebut tersebar di tujuh kecamatan,” kata Komandan Peleton Tim Reaksi Cepat BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur melalui keterangan resmi diterima di Jakarta, Ahad malam.
Dia memerinci, daerah yang terdampak banjir di Jakarta Selatan yaitu Kelurahan Gandaria Selatan, Cilandak Barat, dan Pondok Labu di Kecamatan Cilandak. Berikutnya, Kelurahan Cipulir di Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Cilandak Timur di Kecamatan Pasar Minggu, dan Kelurahan Cipete Utara di Kecamatan Kebayoran Baru.
Kemudian, Kelurahan Kali Bata dan Duren Tiga di Kecamatan Pancoran, Kelurahan Kuningan Barat, Pela Mampang, dan Bangka di Kecamatan Pampang Prapatan. “Lalu ada satu kelurahan di Kecamatan Jagakarsa yaitu Kelurahan Jagakarsa,” ucap Nur.
Nur menyampaikan dari 12 wilayah yang terdampak banjir, tinggi muka air (TMA) bervariasi mulai 10 senti meter hingga ada mencapai 200 senti meter. “Namun saat ini ada tiga kelurahan yang telat surut airnya yaitu di Kelurahan Cipulir, Gandaria Selatan, Kelurahan Kalibata, dan Cilandak Timur,” jelas Nur.
Dia menyampaikan, daerah yang mengalami banjir dengan tinggi muka air hingga mencapai 200 cm berada di Jalan Nis RT 03 dan 09, RW 03 di Kelurahan Cilandak Timur. Kondisi itu terjadi hingga pukul 17.00 WIB.
Nur menambahkan, akibat banjir tersebut, terdapat sebuah tembok dengan tinggi 4,5 meter roboh di Kelurahan Jagakarsa. Robohnya tembok tersebut akibat hujan lebat dan erosi tanah. Sementara itu, terkait jumlah kepala keluarga (KK) dan kerugian dari adanya banjir tersebut, BPBD belum menyebutkan karena masih dalam tahap pendataan. “Meski begitu, tidak ada kondisi yang membahayakan manusia dari banjir ini,” kata Nur.