REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken meyakinkan Raja Yordania, Abdullah pada hari Ahad (7/1/2024), bahwa Washington menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat yang diduduki. Karenanya ia berharap dapat memulai pembicaraan mengenai masa depan Gaza.
Raja Abdullah telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai pengungsian dalam pertemuan tersebut, ketika Israel terus melanjutkan kampanye militernya yang telah mengubah sebagian besar Gaza menjadi puing-puing dan menyebabkan 2,3 juta penduduknya berada di ambang kelaparan.
“Dalam pertemuannya dengan Raja Abdullah di Amman, Blinken menekankan penentangan Amerika Serikat terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza dan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil Palestina di Tepi Barat dari kekerasan ekstremis pemukim,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, dilansir dari Alarabiya, Senin (8/1/2024).
Sebagian besar warga Gaza terpaksa mengungsi akibat konflik tersebut, dan kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, termasuk dalam bentrokan mematikan di kota Jenin pada Ahad.