Senin 08 Jan 2024 11:07 WIB

Erick Sebut Peran Besar Prabowo Usut Kasus Korupsi ASABRI

Erick kerap berkolaborasi dengan Prabowo dalam upaya bersih-bersih BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan panutannya dalam menjalankan amanah untuk bangsa dan negara. Meski sempat berseberangan dalam kontestasi politik terdahulu, Erick mengibaratkan keduanya seperti dua aliran sungai yang telah menemukan muaranya dan membentuk satu aliran sungai yang lebih besar dan kuat.

"Bahkan, kekuatan persatuan ini mampu mengantarkan kita melewati Pandemi Covid-19 hingga resesi ekonomi dunia. Tak ada lagi ego pribadi. Karena pada akhirnya, dua negarawan sejati ini yang memastikan kemenangan bangsa Indonesia di atas kemenangan diri mereka sendiri," ujar Erick saat mengomentari makan malam Jokowi dengan Prabowo di akun Instagram @erickthohir.

Baca Juga

Erick kerap berkolaborasi dengan Prabowo dalam upaya bersih-bersih BUMN, tak terkecuali saat memberantas kasus korupsi di PT Asabri (ASABRI) juga meningkatkan kemampuan industri pertahanan Tanah Air. Erick menyebut Prabowo memiliki peran besar dalam pengungkapan kasus korupsi Asabri. 

Erick menilai perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, serta kontrol yang kuat dari dewan pengawas dan direksi Asabri harus selalu dilakukan secara profesional dan berkelanjutan agar tidak mengulangi kesalahan dan tidak merugikan masyarakat, khususnya TNI, Polri, Kemenhan, dan anggota Asabri.

"Sejak awal Pak Menhan waktu itu duduk bersama kita dan Kejaksaan Agung karena memang kasus Asabri harus dituntaskan karena TNI dan Polri merupakan fondasi bangsa yang sangat penting," ucap Erick beberapa waktu lalu.

Erick mengatakan, Asabri mengemban tugas besar dalam memastikan jaminan keselamatan hingga penghidupan masa purna tugas dari banyak pihak yang menjalankan tugas-tugas penting negara seperti TNI, Polri, dan Kemenhan. Selain itu, Erick mengatakan BUMN berkomitmen penuh mendukung  pengembangan industri ketahanan nasional. Sebagai salah satu komitmen jangka panjang, Erick dan Prabowo telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang komitmen meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 50 persen dalam industri pertahanan.

"Supaya industri pertahanan kita ini jangan punya roadmap per tahun, harus roadmap 10 tahun, supaya industrinya bisa diturunkan," kata Erick.

Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, menanggapi positif kedekatan yang terbangun antara Prabowo dan Erick. Andre menilai sampai saat ini kedua figur terus menunjukkan komitmen kerja nyata untuk masyarakat.

Andre menambahkan sebagai seorang pemimpin, baik Prabowo maupun Erick Thohir mempunyai keseriusan serupa dalam soal memajukan bangsa. Salah satunya dengan menghadirkan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN.

“Keduanya (Prabowo-Erick Thohir) punya komitmen untuk membenahi industri pertahanan,” kata Andre.

Komitmen diwujudkan dengan kerja sama dalam pembentukan holding dalam industri pertahanan Tanah Air. Holding tersebut yakni Defend ID, merupakan gabungan dari lima BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.

“BUMN-BUMN yang bergerak di industri pertahanan. Semua tergabung dalam holding industri pertahanan,” kata Andre.

Lebih lanjut, Andre menjelaskan perusahaan pelat merah yang tergabung di dalamnya meliputi dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk beranggotakan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement