Senin 08 Jan 2024 12:40 WIB

Penutupan BUMN Berlanjut? Ini Bocoran Wamen BUMN

Proses penutupan BUMN harus melalui sejumlah kajian yang komprehensif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengisyaratkan penutupan kembali sejumlah BUMN. Tiko mengatakan penutupan akan menjadi opsi utama terhadap BUMN yang secara bisnis tidak bisa dipertahankan.

"Kalau semisal tidak bisa diperbaiki dan ditransformasi, kita akan tambah penutupan lagi, tapi kita lagi lihat sampai sembilan bulan ini seperti apa," ujar Tiko usai menghadiri HUT ke-2 ID Food di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Baca Juga

Tiko belum dapat memastikan penutupan BUMN akan dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, lanjut Tiko, proses penutupan BUMN harus melalui sejumlah kajian yang komprehensif.

"(Penutupan BUMN tahun ini) belum, lagi kita kaji," ucap Tiko.

Tiko menyampaikan Kementerian BUMN telah membubarkan tujuh BUMN pada akhir tahun lalu. Saat ini, ucap Tiko, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tengah melakukan kajian terhadap 15 BUMN lain yang masih menjadi 'pasien' PPA.

"Belum tahu (sektor BUMN yang akan ditutup), sedang kita kaji, kan banyak di PPA, ada sekitar 14 perusahaan yang kita lagi kaji," ucap Tiko.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menutup tujuh dari 22 BUMN 'pasien' PPA seperti PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Istaka Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, serta PT Pembiyaan Armada Niaga Nasional (PANN). Terdapat 15 BUMN lain yang masih dalam kajian seperti PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Semen Kupang (Persero), PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Primissima (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) serta anak perusahaan BUMN PT PANN Pembiayaan Maritim.

Tiko mengatakan pembubaran tujuh BUMN merupakan komitmen transformasi yang dijalankan Menteri BUMN Erick Thohir sejak 2019. 

"Proses transformasi BUMN yang dilakukan Pak Erick sejak 2019, kita melakukan bersih-bersih BUMN, ini beragam, ada holdingisasi, merger, dan penanganan BUMN-BUMN bermasalah," ujar Tiko saat konferensi pers terkait update pembubaran 7 BUMN di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Erick, lanjut Tiko, telah menugaskan Holding Danareksa-PPA untuk menangani sejumlah BUMN yang bermasalah. Tiko menyampaikan Danareksa bertugas mengelola BUMN kecil yang akan ditingkatkan menjadi besar seperti kawasan industri hingga Jasa Tirta. 

"PPA kita perkuat lagi, PPA punya fungsi unik mengelola BUMN yang melakukan restrukturisasi dan tidak lagi punya kontribusi, kita lakukan pembubaran. Ada 7 BUMN yang kita lakukan pembubaran," kata Tiko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement