REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yasmani, mengatakan masyarakat masih beranggapan bahwa Covid-19 telah usai. Padahal, kata dia, dalam realitanya Covid-19 belum sepenuhnya bisa dieradikasi. Saat ini, lanjut Laura, Covid-19 bersifat endemis.
"Artinya ada potensi menjadi wabah dengan kasus yang signifikan pada momen-momen tertentu," ujarnya, Senin (8/1/2024).
Laura pun menyambut baik langkah Kementerian Kesehatan yang menerbitkan peraturan nomor HK.01.07/MENKES/2193/2023 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19. Ia menjelaskan, vaksinasi Covid-19 dilakukan agar tubuh siap dengan segala kemungkinan ke depan. "Dengan imunisasi (vaksinasi) ini dapat membekali antibodi yang terbentuk," ujarnya.
Selain itu, kata Laura, imunisasi Covid-19 juga bisa menjadi amunisi dalam upaya menghentikan dan mencegah munculnya varian baru. Apalagi, Covid-19 merupakan virus baru yang mudah mengalami mutasi dan menghasilkan sub-varian baru.
Maka dari itu, menurut dia, informasi jelas mengenai vaksinasi Covid-19 merupakan hal penting yang harus diketahui masyarakat. Adapun, hal yang dapat dilakukan pemerintah ialah dengan menggencarkan edukasi dan sosialisasi terkait vaksinasi tersebut.
Ia menegaskan, masyarakat perlu mendapatkan pemahaman pentingnya vaksin Covid-19 dan perlu diingatkan terus menerus mengenai ancaman buruk yang dapat terjadi mendatang. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan update kasus Covid-19 baik di ranah nasional maupun global secara berkala.
"Harapannya, bukan saja menjadi peraturan tetapi juga ditangkap oleh masyarakat dengan kemauan untuk vaksin. Perlu adanya sinergi untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai ke depannya, sehingga kasus Covid-19 tidak menjadi ancaman di kemudian hari," kata dia.