Senin 08 Jan 2024 13:14 WIB

Bertemu Kades, Jokowi Minta Pengelolaan Dana Desa Tingkatkan Produktivitas

Menurut Presiden Jokowi, pembangunan jalan desa telah mencapai 350 ribu kilometer.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Dok Muchlis Jr/Biro Pers Sekreta
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala desa (kades) agar mengelola dana desa dengan baik. Sehingga, dana desa yang disalurkan pemerintah bisa benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.

"Saya harapkan uang anggaran yang sudah masuk ke desa itu betul-betul jadi sesuatu untuk desa, bisa men-trigger produktivitas produksi yang ada di desa," kata Jokowi dalam sambutannya kepada para kades se-Kabupaten Serang di Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi menjelaskan, hingga saat ini, terdapat sejumlah infrastruktur yang sudah terbangun dari anggaran dana desa dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, yakni pembangunan jalan desa yang telah mencapai 350 ribu kilometer (km).

"Berarti per desa kurang lebih empat kilometer, karena desa ada 75 ribu, itu ada 350 dibagi kurang lebih jadi empat sampai lima kilometer per desa. Ini hasil yang sangat baik. Kemudian juga jembatan desa yang sudah terbangun data yang ada di saya 1.900.000 meter jembatan desa. Dan ini harus meningkat terus, meningkat, meningkat," ujar Jokowi.

Dia menyampaikan, pembangunan jalan desa sepanjang 350 ribu km tersebut juga merupakan bukti nyata kerja pemerintah yang tidak hanya melaksanakan pembangunan infrastruktur besar. Menurut Jokowi, jumlah jalan desa yang telah terbangun jauh lebih panjang dibandingkan pembangunan jalan tol di seluruh Tanah Air.

"Supaya kita semuanya tahu, jangan nanti hanya berpikir yang diurus yang gede-gede, justru yang lebih banyak itu yang kecil-kecil, nyatanya jalan desa tadi 350 ribu (km). Kemudian juga pasar desa 14.600 yang terbangun," ujar Jokowi.

"Kemudian juga embung, embung yang dibangun dari dana desa sudah 6.700 ini embung, ini juga bukan jumlah yang kecil," ucap Jokowi menambahkan.

Karena itu, Jokowi mengimbau para kepala desa agar merencanakan pembangunan infrastruktur dengan baik, salah satunya melalui penyusunan desain bangunan. Pemerintah pusat melalui Bappenas pun siap membantu pemerintah desa dalam menyusun perencanaan tersebut.

"Mereka siap untuk membantu bapak, ibu semuanya untuk mendesainkan, yang penting bapak, ibu semuanya, kepala desa itu memiliki antusias yang tinggi, pasti akan dibantu, insya Allah akan dibantu," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan, setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karena itu, ia mengimbau kepala desa agar membangun desa sesuai kebutuhan dan potensi yang dimiliki masing-masing desa.

"Jangan hanya meniru-meniru, fotokopi saja, belum tentu setiap desa itu memiliki keunggulan dan potensi yang sama. Sehingga betul-betul kita harus mengerti kekuatan desa apa, potensi desa apa, itu yang harus dikalkulasi, sehingga menjadi sebuah barang yang bermanfaat bagi rakyat," ucapnya.

Selain itu, Jokowi juga mengimbau kepala desa agar bisa menjaga perputaran uang di daerahnya. Salah satunya, dengan membeli dan menggunakan barang atau produk asli desa dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur di desa.

"Meskipun saya tahu harga barang di desa dengan yang di kota itu terpautnya mungkin ada lima persen, 10 persen, 15 persen, enggak apa-apa, yang penting kan perputaran uang itu ada di desa," kata Jokowi.

Turut hadir mendampingi Jokowi dalam kegiatan itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kemudian, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement