Senin 08 Jan 2024 13:32 WIB

Diajak Ngopi Prabowo Buat Buka-Bukaan Data, Anies: Ini Bukan Urusan Antarpribadi

Anies tegaskan permasalahan yang dikeluhkan bukan persoalan pribadi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengajak capres nomor urut 1 Anies Baswedan untuk 'ngopi bareng' untuk buka-bukaan soal data yang dikeluhkan saat debat capres di Istora Senayan, Ahad (7/1/2023) malam.

Anies menanggapi ajakan itu dengan mengungkapkan bahwa permasalahan yang dikeluhkan bukanlah persoalan pribadi, melainkan kepentingan bersama, sehingga keterbukaan itu dituntut disampaikan ke publik.  

Baca Juga

"Ini bukan urusan antara satu pribadi dengan pribadi lain yang harus dijelaskan. Ini adalah forum untuk seluruh rakyat paham, bukan ngopi di ruang yang tertutup," kata Anies. 

 

Anies menekankan agar Prabowo menyampaikan data mengenai persoalan pertahanan, seperti pengadaan alutsista hingga pengelolaan food estate di forum-forum publik. Menurutnya, di forum seperti itulah sebaiknya keterbukaan ditunjukkan, bukan di 'warung kopi'. 

 

"Presiden akan menjadi panglima diplomasi dunia dan itu artinya di forum-forum global menyampaikan pesan Indonesia untuk dunia. Selalu dalam kesempatan-kesempatan seperti itu ada protokolnya dan tidak mungkin diberikan kesempatan berbicara berjam-jam untuk menjelaskan, ada batasannya. Justru kepemimpinan diharuskan bisa menguasai komunikasi supaya gagasan bisa disampaikan dalam waktu yang diberikan," terangnya. 

 

Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut mencontohkan dirinya yang pernah berbicara di forum global, menyampaikan informasi sebagai bentuk keterbukaan kepada publik.

 

Pada kesempatan itu, Anies yang masih menjadi DKI 1 pada 2021 mengusulkan program untuk mengatasi perubahan iklim dan upaya pengurangan emisi korban di dialog anggota C40 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

 

"Saya bicara di berbagai forum global ya waktunya 1-2 menit, tapi saya pernah menyampaikan Sekjen PBB dalam waktu 2 menit dan gagasannya diterima oleh Sekjen PBB. Artinya apa, ya memang kita harus menggunakan itu, ini bukan antar pribadi. Jadi saya ingin garisbawahi ini bukan ngopi bareng ditunjukin data, keterbukaan di dalam menyampaikan pendapat itu penting dan transparansi itu diwujudkan bukan dalam bentuk kata-kata," kata Anies. 

 

Sebelumnya diketahui, dalam debat capres yang berlangsung pada Ahad (7/1/2024) malam, Prabowo dan Anies kerapkali berbeda pendapat dan pandangan. Anies beberapa kali 'menyerang' Prabowo dengan mengungkapkan data, namun 'serangan' itu ditangkis oleh Prabowo yang menyebut data Anies keliru, diantaranya mengenai alutsista dan food estate. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement