REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menggelar pembicaraan dengan pemimpin-pemimpin negara Arab. Sebagai upaya diplomatik untuk mencegah konflik di Gaza menyebar ke seluruh kawasan.
Blinken bertemu dengan Emir Uni Emirat Arab Sheik Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Kota Al Ula sebelum berangkat ke Israel, Senin (8/1/2024).
Pada Ahad (7/1/2024), Blinken berkunjung ke Yordania dan Qatar. Dalam pertemuan-pertemuan itu ia menegaskan kembali penolakan AS pemindahan warga Palestina keluar Gaza. Washington berharap negara-negara tetangga memainkan peran dalam masa depan pemerintah di Jalur Gaza.
Blinken menggelar kunjungan keempatnya ke Timur Tengah sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Israel membalasnya dengan membombardir Gaza yang dikuasai Hamas sejak 2007.
Ia meminta negara-negara di kawasan untuk mengurangi ketegangan yang telah memicu lonjakan kekerasan di daerah pendudukan Tepi Barat, Lebanon, Suriah, dan Irak dan serangan Houthi pada kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Blinken bergabung dengan Utusan Khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking saat Washington ingin menggalang dukungan dari kawasan untuk menghalau serangan-serangan Houthi yang didukung Iran di jalur perdagangan dunia. Di Qatar, Blinken mengatakan serangan-serangan tersebut mengganggu dan mengalihkan hampir 20 persen pengiriman komoditas dunia dan membuat barang-barang termasuk pangan dan bahan bakar menjadi semakin mahal.
"Serangan-serangan yang dilakukan oleh Houthi ini menyakiti orang-orang di seluruh dunia - terutama penduduk yang paling miskin dan paling rentan, termasuk di Yaman, termasuk di Gaza," ujar Blinken.
AS menyerang kapal-kapal Houthi dan menggalang koalisi internasional yang terdiri dari lebih dari 20 negara untuk berpartisipasi dalam upaya melindungi kapal-kapal di perairan Laut Merah dekat Yaman, yang sebagian besar dikuasai Houthi.
Serangan Houthi dan tanggapan Barat memberikan tekanan baru pada gencatan senjata dan perundingan damai yang sebagian besar memadamkan pertempuran di Yaman lebih dari delapan tahun setelah koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi terhadap gerakan Houthi.
Blinken akan mengakhiri kunjungannya di Israel, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat pada Selasa (9/1/2024). Pada Ahad (6/1/2024), ia mengatakan dengan para pejabat Israel ia akan membahas pentingnya melindungi warga sipil dalam konflik Gaza dan mengulangi keberatan Washington atas komentar dari anggota kabinet pemerintah Israel yang menyerukan pemindahan warga Palestina dari Gaza.