Senin 08 Jan 2024 18:55 WIB

Ramai Profit Taking, IHSG Melemah

IHSG ditutup melemah 67,04 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.283,58.

Pekerja berada di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/1/2024) sore ditutup melemah seiring adanya aksi profit taking (ambil untung) para pelaku pasar. IHSG ditutup melemah 67,04 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.283,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,82 poin atau 1,00 persen ke posisi 976,43.

"Secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini cenderung berada di awal fase downtrend-nya setelah mencatatkan rekor All Time High (ATH)-nya, yang kami perkirakan karena adanya aksi profit taking, dan di sisi lain koreksi IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa Asia yang pada hari ini mayoritas tercatat terkoreksi, serta pergerakan harga minyak dunia yang bergerak terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Baca Juga

Analis yang akrab disapa Didit itu juga mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melemah. Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,50 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor keuangan yang naik masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen. Sedangkan delapan sektor turun yaitu sektor berang baku turun paling dalam minus 1,28 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi dan logistik yang masing-masing turun sebesar 0,50 persen dan 0,34 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBSS, CGAS, ITMA, POLL, dan PTPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASLI, EMDE, STRK, TPIA dan IRRA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.391.747 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,56 miliar lembar saham senilai Rp10,70 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 348 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Hang Seng melemah 310,88 poin atau 1,88 persen ke 16.224,45, indeks Shanghai menguat 41,64 poin atau 1,42 persen ke 2.887,54, dan indeks Strait Times menguat 2,72 poin atau 0,09 persen ke 3.187,02.

Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement