Senin 08 Jan 2024 20:34 WIB

Para Capres Cawapres, Belajarlah dari Kesiapan Rasulullah SAW Menjadi Seorang Pemimpin 

Rasulullah SAW adalah sosok teladan terbaik sepanjang masa

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW adalah sosok teladan terbaik sepanjang masa
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW adalah sosok teladan terbaik sepanjang masa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Debat ketiga Pilpres 2024 akan berlangsung  Ahad (7/1/2024). Tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo  adu gagasan dalam tema debat pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. 

Di luar itu semua sejatinya seorang pemimpin harus memiliki sifat mulia agar memberikan banyak manfaat untuk rakyat.

Baca Juga

Rasulullah saw adalah sosok pemimpin yang mesti dijadikan contoh dan sumber inspirasi bagi ketiga Capres tersebut. 

Sebab Rasulullah SAW bukan hanya pemimpin Islam yang berhubungan dengan hubungan dengan Allah SWT tetapi juga persoalan kepemimpinan di dunia.

Yusuf Al-Qardhawy dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi  "Kepemimpinan Islam Kebijakan-Kebijakan Politik Rasulullah sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan", menjelaskan keberhasilan Rasulullah dalam memimpin negara bukan hanya karena dia sebagai Rasulullah. 

Sebelum diangkat menjadi Nabi, dia adalah sosok yang mendapatkan banyak simpati. Salah satu kehebatan Rasulullah SAW sebagai pemimpin negara yakni ketika berhasil mencegah pertumpahan darah dalam mengangkat Hajar Aswad untuk diletakkan di Makkah sebagai bukti. 

Keberhasilan tersebut membuktikan Rasulullah SAW mampu membaca pikiran dan penduduk Makkah waktu itu. 

Dan faktor utama keberhasilan Rasulullah dalam memimpin negara yaitu kepribadiannya yang agung dan mulia. Oleh karena Rasulullah SAW adalah sosok pemimpin yang wajib diteladani. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā(n).

Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."

Baca juga: Sedang Sedih dan Gelisah Hebat? Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Menurut as-Suwaidan, seorang pemimpin harus memiliki tujuh sifat utama antara lain motivasi menggerakkan orang lain demi mencapai tujuan, berkepribadian, kredibilitas, percaya diri, cerdas, mengetahui inti masalah dan kewaspadaan internal atau mampu merasakan perubahan di sekitarnya.

Namun yang penting diambil dari sifat kepemimpinan Rasulullah SAW yakni shiddiq, tabligh, amanah, dan fathanah.

Islam telah menunjukkan sebagai agama yang kamil. Sebab Allah SWT telah banyak menyebutkan dalam firman-Nya agar memilih pemimpin yang baik secara implisit maupun eksplisit. Islam juga mewajibkan manusia memilih pemimpin. 

photo
Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement