Senin 08 Jan 2024 21:51 WIB

Diplomasi Ekonomi Indonesia Buahkan Pencapaian Konkret

Indonesia juga melakukan sejumlah langkah guna meningkatkan akses pasar.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia menjalankan diplomasi ekonomi di tengah situasi sulit dunia saat ini. Meski demikian, diplomasi ekonomi Indonesia tetap mampu membuahkan banyak pencapaian konkret.

‘’Angka perdagangan Indonesia dengan dunia di 2014 adalah lebih dari USD 355 miliar. Pada 2023, volume perdagangan Januari-November tercatat lebih dari USD 439 miliar. Itu artinya naik hampir 24 persen dan mengalami surplus lebih dari USD 33 miliar,’’ kata Menlu Retno Marsudi dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Senin (8/1/2024).

Realisasi investasi asing juga mengalami peningkatan dari awalnya sebesar USD 28,5 miliar pada 2014. Pada periode Januari sampai September 2023, nilai investasi masuk sudah mencapai angka lebih dari USD 37 miliar atau lebih dari 32 persen.

Indonesia juga melakukan sejumlah langkah guna meningkatkan akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan. Ada 27 perjanjian perdagangan dan ekonomi berhasil diselesaikan baik dalam bentuk PTA, FTA, CEPA maupun RCEP, termasuk dengan Korea, Australia, Mozambik, PEA dan Chile. Sejumlah Protokol Perdagangan juga telah diselesaikan, terutama untuk produk pertanian dan perikanan.

Berbagai inisiatif baru juga dijalankan guna memperkuat kemitraan ekonomi Indonesia di berbagai kawasan, termasuk dengan melibatkan sektor swasta. Dengan begara-negara Afrika misalnya, Indonesia membentuk Indonesia-Africa Forum dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue.

‘’Diplomasi ekonomi juga diperkuat di forum PBB, G20 dan ASEAN yang melibatkan BUMN dan sektor swasta,’’ kata menteri luar negeri jebolan Universitas Gadjah Mada ini. 

Di G20 tahun 2022, Indonesia menggagas Concrete Deliverables G-to-G dengan 361 proyek senilai lebih dari USD 71 miliar. Dan, ini adalah inisiatif pertama yang terjadi di G20. 

Saat menjadi Ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia menginisiasi ASEAN-Indo-Pacific Forum yang menghasilkan 93 proyek kerja sama senilai lebih dari USD 38,2 miliar. Sebanyak USD 13,5 miliar diantaranya di bidang kesehatan, pengolahan mineral, dan keuangan milik swasta Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement