REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ulama dari Al-Azhar Kairo Mesir, Dr Yousry Jabr, memberi penjelasan soal di mana letak segel kenabian di tubuh Nabi Muhammad SAW. Beliau mengatakan, ada perbedaan letak segel kenabian pada tubuh Nabi Muhammad SAW dengan nabi-nabi sebelumnya.
"Segel kenabian ada pada seluruh Nabi dan Rasul, dan semuanya ada di belakang telapak tangan kanan, kecuali junjungan Nabi kita, Muhammad SAW. Segel kenabian Nabi Muhammad SAW ada di antara kedua bahunya," tuturnya, dilansir Elbalad, belum lama ini.
Adapun pembelahan dada Nabi Muhammad SAW, itu terjadi sebanyak empat kali. Dr Yousry Jabr menjelaskan, pembelahan dada pertama dilakukan pada saat Nabi Muhammad SAW masih kecil. Lalu dilakukan lagi pada saat Nabi SAW berusia 12 tahun.
"Dan satu kali sebelum misi kenabian dan wahyu, dan satu kali lagi sebelum perjalanan Isra Miraj," tuturnya.
Sejumlah sahabat melihat sendiri cap tanda kenabian di punggung Nabi Muhammad SAW. Salah satu sahabat yang melihatnya adalah Jabir bin Samurah RA. Dalam hadits yang diriwayatkannya, Jabir bin Samurah berkata, "Aku melihat sebuah cap di bahunya, kira-kira sebesar telor merpati. Ia (tanda itu) serupa dengan warna tubuh beliau SAW." (HR Muslim).
Kemudian, diriwayatkan dari Abdullah bin Sarjis, dia berkata, "Saya pernah melihat dan makan roti serta daging (atau dia berkata bubur daging) bersama Rasulullah SAW."
Perawi berkata, "Saya bertanya kepada Abdullah bin Sarjis, 'Apakah Nabi Muhammad memohonkan ampun untukmu?' Kemudian Abdullah bin Sarjis menjawab, 'Ya, dan untuk kamu juga.'" Lalu dia membaca ayat yang berbunyi, Mohonlah ampunan (hai Muhammad) atas dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan. (QS Muhammad 19).
Abdullah bin Sarjis berkata, 'Lalu saya berputar ke belakang Rasulullah dan saya melihat tanda kenabian di antara dua pundak beliau, yaitu dekat punuk pundak kirinya. Pada tanda kenabian itu ada tahi lalat sebesar kutil.' (HR Muslim)
Ulama Imam Al Qurthubi memaparkan, khatam an-nubuwwah (stempel kenabian) adalah gumpalan daging berwarna merah yang terletak dekat dengan bahu sebelah kiri. Saat masih kecil, khatam an-Nubuwwah tersebut sebesar telur burung merpati kemudian membesar sekira segenggam tangan.
Sumber:
https://www.elbalad.news/6038317