REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir kagum dengan sikap para pemain timnas Indonesia melawan dikotomi antara pemain lokal dan naturalisasi. Hal itu dilakukan oleh para pemain menjelang Piala Asia 2023 yang akan berlangsung mulai 12 Januari 2024. Erick mengaku terharu melihat para pemain kompak bersatu meski banyak pihak luar yang membeda-bedakan mereka.
"Kalau saya melihat ini sesuatu yang luar bisa saat pemain bersatu apalagi di tengah persiapan besar ini. Tak hanya senior, tapi berlanjut ke U-23. Saya apresiasi, saya cek kemarin saya telfon langsung apa disuruh apa nggak, ternyata mereka konsolidasi sendiri saya terharu, itulah indonesia," kata Erick kepada awak media, Senin (8/1/2024).
Erick mengatakan untuk membangun sepak bola Indonesia tentu perlu bantuan dari berbagai pihak terkait. Ia pun mengapresiasi banyak generasi muda diaspora alias pemain-pemain muda berdarah campuran Indonesia yang punya kepedulian yang sama untuk memajukan sepak bola Indonesia.
"Jadi ini hal yang positif. Jadi siapapun, ayolah kita ini jangan asik sendiri. Ketika figur-figur terbaik atau potensi terbaik yang ada di seluruh dunia mau melakukan perbaikan sepak bola Indonesia, saya terbuka," kata dia.
Menurut Erick, para pemain diaspora itu justru harus disambut dengan tangan terbuka. Pasalnya, mereka yang selama ini sudah menginvestasikan diri mereka di dunia sepak bola tanpa bantuan PSSI, justru mau ikut terlibat membantu mengembangkan sepak bola Indonesia. Erick mengaku terharu dengan semangat nasionalisme para pemain muda tersebut.
"Kita kan sebagai pemerintah, PSSI wajib berinvestasi untuk generasi muda. Ini (mereka) investasi sendiri, lalu ingin memperkuat Indonesia. Terharu, gak? Saya mah luar biasa," ujarnya.