Selasa 09 Jan 2024 14:04 WIB

Ratusan Pro-Palestina Berunjuk Rasa di Kota-kota Amerika 

Polisi menangkap ratusan demonstran dan membuka kembali jalan-jalan yang diblokir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Ribuan orang berdemonstrasi untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza, di Istanbul, Turki, Senin, (1/1/2024).
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Ribuan orang berdemonstrasi untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza, di Istanbul, Turki, Senin, (1/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir sejumlah jembatan dan terowongan di New York, Amerika Serikat (AS). Mereka menuntut gencatan senjata perang Israel di Gaza yang sudah berlangsung tiga bulan. Polisi menangkap ratusan demonstran dan membuka kembali jalan-jalan yang diblokir.

Media setempat melaporkan puluhan orang demonstran duduk di jembatan yang mengarah ke Brooklyn, Manhattan dan Williamsburg di seluruh East River serta Holland Tunnel yang menghubungan New York City dengan New Jersey. Juru bicara Departemen Kepolisian New York mengatakan petugas menangkap 325 orang dan semua lokasi sudah dibuka kembali.

Baca Juga

Walikota New York Eric Adams mengatakan, hak berunjuk rasa tidak memberi orang hak memblokir jembatan. "Tujuannya adalah unjuk rasa damai tanpa gangguan besar pada kota, beberapa orang tidak bisa melintasi jembatan kami untuk berkendara ke dan dari tempat kerja, beberapa dari mereka memiliki masalah-masalah darurat," kata Adams, Selasa (9/1/2024).

Video yang diunggah media sosial menunjukkan pengunjuk rasa meneriakan: "NYPD, KKK, IDF semua sama." Mereka merujuk pada Departemen Kepolisian New York, Ku Klux Klan dan Angkatan Bersenjata Israel. Pengunjuk rasa Holland Tunnel membawa spanduk dengan tulisan "Cabut pengepungan pada Gaza," "Gencatan Senjata Sekarang" dan "Akhiri Pendudukan."

Unjuk rasa yang digelar Suara Yahudi untuk Perdamaian, Gerakan Muda Palestina dan Sosialis Demokratik Amerika cabang New York serta sejumlah kelompok advokasi lainnya. "Pengepungan pada Gaza harus diakhiri dan saya sudah siap menyerahkan nyawa saya untuk mengakhirinya," kata salah satu pengunjuk rasa yang dibawa polisi.

Di Charleston, South Carolina, pengunjuk rasa menginterupsi pidato kampanye Presiden Joe Biden di Gereja Mother Emanuel AME, dimana supremasi kulit putih membunuh sembilan jemaat gereja dari komunitas kulit hitam pada 2015 lalu.

Pengunjuk rasa berteriak "Gencatan Senjata Sekarang," dan paduan suara dari dalam gereja meresponnya dengan nyanyian "empat tahun lagi" sementara demonstran digiring keluar dari dalam gedung. "Saya sudah bekerja diam-diam, bekerja diam-diam dengan pemerintah Israel agar mereka mengurangi dan keluar dengan signifikan dari Gaza," kata Biden setelah pidatonya diganggu pengunjuk rasa.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel ke Gaza sebagai balasan atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, sudah menewaskan 23 ribu orang Palestina. Israel menuduh Hamas bersembunyi di pemukiman warga dan merilis video dan foto yang mendukung klaimnya. Hamas pun telah membantah tuduhan tersebut.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement