Selasa 09 Jan 2024 16:26 WIB

Dokter Imbau Masyarakat tidak Egois Hadapi Covid-19 Subvarian Baru

Subvarian terbaru ini memiliki kemampuan yang dapat menembus kekebalan tubuh manusia.

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada petugas saat vaksinasi untuk petugas komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (29/12/2023). Vaksinasi COVID-19 itu menyasar ratusan petugas dari berbagai instansi komunitas bandara yang belum melengkapi dosis vaksinasinya sehingga dapat meningkatkan kekebalan komunal seiring dengan terus meningkatnya wisatawan berwisata ke Pulau Dewata melalui bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada petugas saat vaksinasi untuk petugas komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (29/12/2023). Vaksinasi COVID-19 itu menyasar ratusan petugas dari berbagai instansi komunitas bandara yang belum melengkapi dosis vaksinasinya sehingga dapat meningkatkan kekebalan komunal seiring dengan terus meningkatnya wisatawan berwisata ke Pulau Dewata melalui bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Mira Yulianti mengimbau masyarakat tidak egois dalam menghadapi virus Covid-19 subvarian Omicron BN.1.

"Gejalanya tidak parah, sama seperti batuk pilek biasa, jadi tak perlu khawatir. Untuk yang muda, sehat, dan tanpa komorbid ya seperti itu. Tapi kembali lagi tidak semua orang. Kita tidak sendiri, jadi kita tidak boleh egois," katanya dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Terkait meningkatnya kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh virus Covid-19 subvarian Omicron BN.1 di sejumlah negara, Mira mengungkapkan hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan subvarian ini untuk bertransmisi lebih cepat dari subvarian sebelumnya.

Subvarian terbaru ini juga memiliki kemampuan yang dapat menembus kekebalan tubuh manusia pada saat ini, baik yang dipengaruhi oleh vaksin maupun yang telah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Sehingga, subvarian virus ini hanya bergejala ringan bagi orang berusia muda dan tidak memiliki penyakit komorbid bawaan. Namun, tidak demikian terhadap orang tua yang rentan.

"Orang tuanya banyak tidur, lemas, nggak mau makan, batuk pileknya nggak disertai demam, itu lebih hati-hati, bahwa sangat mungkin orang tua kita atau kakek nenek terkena Covid-19," ujarnya.

Untuk itu, Mira mengimbau masyarakat melakukan deteksi dini terlebih kepada orang tua yang memiliki gejala tersebut supaya mereka mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan serta melengkapi dosis vaksin sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan vaksinasi Covid-19 tetap berlaku gratis untuk kelompok masyarakat rentan mulai 1 Januari 2024. "Nantinya ada dua kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi Covid-19 dan mendapatkan imunisasi Covid-19 gratis," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Selain itu, program itu juga menyasar kelompok ibu hamil, remaja usia 12 tahun ke atas, dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised atau orang yang mengalami gangguan sistem imun berskala sedang hingga berat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement