Selasa 09 Jan 2024 17:36 WIB

Jadi Penyangga IKN, Investor Malaysia Incar Investasi di Balikpapan

Kadin Malaysia sudah berinvestasi kelapa sawit di kawasan Kutai Kartanegara.

Suasana Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Foto: ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan-Mohammad Soli
Suasana Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kota Balikpapan mendapatkan perhatian dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Malaysia sebagai salah satu lokasi investasi menyusul posisi kota itu sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Kami menerima kunjungan dari Presiden Kehormatan Kadin Malaysia Tan Sri Dato Chen Kooi Chiew. Mereka melirik Balikpapan bersamaan dengan pembangunan IKN untuk berinvestasi,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan Hasbullah Helmi di balai kota Balikpapan, Senin (9/1/2024).

Baca Juga

Helmi mengatakan Kadin Malaysia sudah berinvestasi kelapa sawit di kawasan Kutai Kartanegara. Mereka tertarik dengan Balikpapan untuk bidang properti.

“Di Balikpapan, kami juga butuh perumahan untuk para pekerja di IKN. Industri kami di Kariangau yang meningkat pesat, tentu butuh tempat juga untuk karyawan mereka,” tuturnya.

Kadin Malaysia, lanjutnya, juga berminat menanamkan modal mereka pada industri pengolahan kelapa sawit di Balikpapan. "Sudah ada beberapa tempat yang mereka survei untuk investasi mereka,” kata Helmi.

Sementara, Pemkot Balikpapan menawarkan investasi pada pemenuhan air baku untuk masyarakat kepada perwakilan Kadin Malaysia itu.

“Mereka ternyata berminat juga untuk menuntaskan kebutuhan air di Balikpapan. Lebih lagi dengan pemindahan IKN, penduduk Balikpapan akan bertambah yang berimbas pada peningkatan kebutuhan terhadap air," ujarnya.

Helmi menjelaskan, Pemerintah Kota Balikpapan telah mengajak investor asal Jepang untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan desalinasi air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar menuju Waduk Manggar.

Kota Balikpapan saat ini hanya mengandalkan pasokan air baku dari Waduk Manggar dengan kapasitas produksi 1.100 liter per detik dan Bendungan Teritib dengan total produksi 1.500 liter per detik. Untuk itu, Pemerintah Kota Balikpapan meminta Kadin Malaysia untuk memaparkan rencana investasi mereka terkait pemenuhan air baku Kota Balikpapan itu.

“Nanti kami lihat, semua yang minat dengan upaya pasokan air baku kami terima. Kami akan melihat mana yang terbaik dan kapasitasnya besar mampu memenuhi kebutuhan,” katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement