REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina pada Selasa (9/1/2024). Dalam kunjungannya itu, salah satu yang akan dibahas bersama Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr yakni soal konflik Laut Cina Selatan. "Ya salah satunya," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pada tahun ini, Indonesia dan Filipina juga merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Jokowi menyebut, Filipina merupakan mitra penting bagi Indonesia. Selain itu, banyak produk alutsista Indonesia yang dibeli oleh Filipina.
"Filipina merupakan mitra penting Indoensia, juga produk alutsista Indonesia banyak yang dibeli oleh Filipina serta investasi Indonesia di Filipina juga cukup signifikan," ujarnya.
Jokowi mengatakan, Indonesia melakukan banyak investasi di Filipina. Untuk itu, diperlukan pertemuan khusus guna membahas peningkatan investasi. "Ya banyak jadi banyak memang karena investasi kita di Filipina juga banyak," kata dia.
Selain mengunjungi Filipina, Jokowi juga akan mengunjungi Vietnam dan Brunei Darussalam. Di kedua negara itu, Jokowi juga akan membahas soal investasi.
"Investasi kita di Vietnam juga banyak, kemudian kita juga Brunei Darussalam juga ingin banyak investasi di Indonesia karena beberapa kali pertemuan di forum-forum ASEAN lalu saya sampaikan," jelasnya.
"Tapi ini saya kira memang memerlukan pertemuan khusus di Filipina, di Vietnam, maupun di Brunei," kata Jokowi. Rencananya, Jokowi dan rombongan akan kembali ke Indonesia pada 14 Januari 2024