REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mutiara atau Tia Baswedan mengatakan bahwa alasannya membantu abahnya, Anies Rasyid Baswedan, dalam Pilpres 2024 karena melihat antusias masyarakat yang menginginkan adanya perubahan dalam pengelolaan negara ke depan.
"Dulu aku merasa Abah akan dibagi waktunya dengan orang lain, dulu saya melihatnya seperti itu. Akan tetapi, setelah melihat Abah mengabdikan diri lima tahun di Jakarta, banyak warga yang menyampaikan terima kasih karena adanya perubahan, dan saya melihat ada harapan di mata mereka," kata Tia dalam program siniar atau podcast dengan Antara TV di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Melihat banyaknya antusiasme dan harapan dari masyarakat, membuat dirinya secara sukarela tanpa diminta terlibat dalam tim riset atau substansi guna aktif membantu perjuangan sang ayah yang dengan gigih ingin mewujudkan gagasan perubahan.
Ketika ayahnya diberi tugas di level nasional sebagai capres, Mutiara melihat kesempatan itu sebagai amanah agar bisa membawa perubahan yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia sehingga tergerak untuk aktif membantu tim pemenangan.
"Di tim substansi itu menjadi tempat aku untuk belajar dan berkontribusi untuk perubahan Indonesia," tutur dia.
Dalam program podcast tersebut, alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu mengaku belum menentukan sikap apakah akan mengikuti jejak ayahnya dalam berpolitik atau tidak ke depannya.
Tia mengaku baru saja lulus kuliah tiga tahun lalu dan awal tamat baru setahun kerja di firma hukum sehingga masih butuh banyak untuk belajar. "Jadi, untuk menentukan apa yang pasti untuk karier aku ke depan itu belum bisa sekarang, jadi masih di-eksplor dulu," kata dia.