REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengenang bagaimana debat yang pernah ia lalui bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama proses pemilihan presiden (pilpres) pada 2014 dan 2019. Prabowo menyebut meski di dua Pilpres itu bersaing sengit dengan Jokowi, mereka tetap saling hormat.
"Saya pernah berseberangan dengan Pak Jokowi. Saya pernah menjadi rivalnya untuk dua kali pemilu, dua kali pilpres. Saudara pernah dengar saya debat dengan beliau, ya kan? Tapi debatnya terhormat. Debatnya penuh rasa kekeluargaan," kata Prabowo saat menghadiri acara 'Silaturahmi & Deklarasi DPW Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma Provinsi Jambi' yang digelar di Abadi Convention Center (ACC), Selasa (9/1/2024), yang dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.
Menurut Prabowo, kontestasi ataupun persaingan yang ada di antara dirinya dengan Jokowi dulu masih berlandaskan rasa cinta tanah air dan persahabatan. Sehingga pasca Pilpres 2019, dirinya dengan mudah melakukan konsolidasi dengan Jokowi dan bergabung masuk ke dalam pemerintahan.
"Kita bersaing, tapi kita sama-sama cinta tanah air. Kita bersaing, tapi kita sama-sama rakyat Indonesia. Kita bersaing, tapi kita tetap bersahabat," ucap Prabowo. dia.
Sebelumnya, Prabowo menyinggung bagaimana dirinya dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan ekonomi Indonesia untuk kepentingan rakyat Indonesia. Prabowo mengakui bahwa Koalisi Indonesia Maju, merupakan bagian dari tim Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
"Koalisi Indonesia Maju (KIM) terdiri atas partai-partai dan tokoh-tokoh yang bergabung dan bekerja bersama di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kita adalah tim Jokowi dan kita tidak malu mengatakan bahwa kita adalah tim Jokowi," ucap Prabowo.