REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim hendaknya menjaga lisan dari berbagai keburukan. Sebab lisan yang tidak dijaga dari berbagai bentuk kemaksiatan dosa akan membuat seseorang terjerembab ke dalam api neraka.
Rasulullah SAW bersabda:
وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
"Seorang hamba berbicara satu kalimat dari yang dibenci Allah, bisa membuatnya tergelincir ke dalam neraka Jahanam." (HR Bukhari)
Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Nabi SAW juga berpesan untuk menjauhi ghibah. Beliau SAW bersabda:
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
"Tahukah kamu, apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Ghibah adalah ketika kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai."
Lalu seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?" Beliau berkata, "Bila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, setiap Muslim perlu waspada atas apa saja yang keluar dari lisannya, sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW. Selain ghibah, berikut ini 3 pesan Nabi SAW tentang bahaya lisan.
1. Mencela dan Melaknat
Hindari kata-kata yang mencela, melaknat maupun yang semacamnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:
ليسَ المؤمنُ بالطَّعَّانِ ولا اللَّعَّانِ ولا الفاحشِ ولا البَذيءِ
"Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengeluarkan ucapan yang kotor." (HR Tirmidzi)
2. Berbicara Secara Berlebihan
Hindari pengucapan kata-kata secara berlebihan. Lisan harus dijaga agar tidak berbicara dengan meletup-letup. Bicara secukupnya sesuai yang dibutuhkan. Rasulullah SAW bersabda:
طُوبَى لِمَنْ أَمْسَكَ الْفَضْلَ مِنْ لِسَانِهِ، وَأَنْفَقَ الْفَضْلَ مِنْ مَالِهِ
"Beruntunglah mereka yang mampu menahan lidahnya dari berbicara yang melebihi porsinya dan mau membelanjakan kelebihan dari harta yang dimilikinya di jalan Allah.” (HR Tirmidzi)
Lihat halaman berikutnya >>>