Rabu 10 Jan 2024 11:04 WIB

Terlalu Sensitif, STY Bungkam Ketika Ditanya Kapan Shayne Pattynama Kembali Bergabung

STY hanya menyebut ini adalah persoalan ibu sang pemain.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain timnas Indonesia Shayne Pattynama.
Foto: dok PSSI
Pemain timnas Indonesia Shayne Pattynama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi Shayne Pattynama turut mendapat sorotan. Maklum, Shayne bagian dari tim nasional Indonesia yang akan berlaga di Piala Asia 2023.

Awalnya, ia sudah bergabung dengan rekan-rekannya. Namun karena alasan keluarga yang sangat mendasar, ia harus kembali ke Belanda, saat pasukan Garuda menjalani pemusatan latihan di Turki. Ibunya dalam keadaan sakit.

Baca Juga

Sampai dua hari menjelang turnamen dimulai, Shayne belum juga kembali. Pelatih Shin Tae-yong diminta menjelaskan kondisi terkini. Perihal kapan Pattynama kembali bergabung?

"Kesehatan ibunya kurang baik. Ini situasi yang sangat sensitif baginya. Jadi saya tidak bisa berbicara apa-apa," kata STY setelah pertandingan melawan Iran.

Indonesia baru saja menjalani uji coba terakhir sebelum Piala Asia 2023 ini berlangsung. Awak merah putih jumpa Iran. Asnawi Mangkualam Bahar dan rekan-rekan takluk 0-5 dari Team Melli di Al Rayyan Training Ground, Doha, Selasa (9/1/2024) malam WIB.

Dalam laga ini, STY menjadikan Jordi Amat sebagai kapten tim. Itu karena Asnawi memulai pertandingan dari bangku cadangan. Nama terakhir sempat mengalami cedera otot, beberapa hari sebelumnya.

"Jadi dia hanya dimainkan 20 menit sampai 30 menit untuk mengenai kondisinya seperti apa," ujar juru taktik asal Korea Selatan ini.

Pada saat yang sama, ia membahas jalannya pertandingan. Jika melihat kekuatan lawan, maka kekalahan sepertinya masih bisa dimaklumi. Iran berada di peringkat ke-21 FIFA. Jauh di atas Indonesia yang kini tertahan di urutan ke-146.

Kemudian, laga tersebut bersifat tak resmi. Uji coba tertutup. Kedua tim memanfaatkan momen ini untuk melihat kondisi terakhir jelang turnamen final.

Namun ketiga gawangnya lima kali kebobolan, maka ini menjadi sebuah persoalan tersendiri. STY mencoba setenang mungkin dalam bereaksi.

"Ya kalau lihat hasil pertandingan saja, memang mengecewakan, tapi para pemain sudah bekerja keras," kata juru taktik 53 tahun itu.

Ia merasa tidak ada masalah dengan performa pasukannya secara keseluruhan. Ini dari sudut pandang determinasi. Ada usaha untuk memberikan perlawanan.

Pada saat yang sama, STY mengakui, kubunya melakukan beberapa kesalahan di level teknis. Terutama di lini belakang. Tiga gol terjadi karena hal itu.

"Ke depannya, kita akan lebih banyak membiarkan lawan menguasai bola, dan bagaimana kita menyerang balik, menciptakan peluang yang baik," ujar juru taktik asal Korea Selatan ini.

Sesuatu yang lumrah jika STY memakai pendekatan demikian. Timnya tergabung di Grup D. Dalam kelompok tersebut, mereka bersaing dengan Jepang, Irak, Vietnam.

Tiga kontestan lainnya sangat tangguh dalam hal penguasaan bola. Jepang tim terbaik Asia dari segi peringkat FIFA. Irak baru saja menunjukkan kedigdayaan, ketika mengalahkan Indonesia 5-1 pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Vietnam salah satu rival terberat skuad Garuda di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement