Rabu 10 Jan 2024 17:23 WIB

Sifat-Sifat yang Ditakutkan Rasulullah atas Umatnya

Rasulullah menakutkan dari umatnya memiliki sifat-sifat ini.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Rasulullah menakutkan dari umatnya memiliki sifat-sifat ini. Foto:  Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Rasulullah menakutkan dari umatnya memiliki sifat-sifat ini. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sıfat riya, sum'ah, ujub, dan takabur merupakan perbuatan yang harus kita jauhi karena bisa jadi akan membawa malapetaka bagi kehidupan kita. Sifat-sifat itu pula yang ditakutkan Rasulullah saw akan dimiliki oleh para pengikutnya. 

Seperti yang telah disebutkan imam Syafi'i perihal sifat riya, dalam buku Perbaiki Dirimu, Mengucurlah Rezekimu oleh Abdul Qosim, ”Barang siapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya".

Baca Juga

Pernyataan Imam Syafi'i tersebut sungguh mengerikan. Secara tegas, ia mengatakan bahwa Allah Swt akan menjatuhkan orang-orang yang mengangkat-angkat dirinya melalui sifat riya', sum'ah, ujub, dan takabur. Hal ini disebabkan sikap mereka yang selalu meremehkan segala dosa yang telah dilakukan. 

Rasulullah Saw. bersabda:

"Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya. Dengan santai, lalat itu dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya". (HR. Bukhari).

Apabila kita mau bercermin pada hadits tersebut, maka hidup kita pasti akan lebih baik, bijaksana, dan sempurna. Selain itu, kita juga akan berusaha untuk menghindari dari berbuat dosa. Sementara, atas tindakan tercela yang pernah dilakukan, kita akan berusaha memperbaiki dan tidak mengulanginya lagi.

Seorang hamba yang memiliki sifat riya', sum'ah, ujub, dan takabur merupakan orang yang hanya mencari ketenaran hidup. Padahal, semua perbuatan tercela tersebut mengandung risiko paling besar dalam kehidupannya.

Terlebih, ketika ia merasa paling benar, baik, dan suci. Sebab, saat itu, ia hanya akan menambah penyakit dalam hati dan membuat hidupnya celaka.

Selain mendapat celaka dalam hidup, seorang hamba yang membiarkan sifat tercela berada dalam dirinya akan memperoleh kehancuran, sebagaimana firman Allah swt:

"Dan, (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya' kepada manusia. Serta, orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Dan, barangsiapa yang mengambil setan sebagai temannya, maka setan itu teman yang seburuk-buruknya". (QS. an-Nisaa’ ayat 38).

Firman Allah Swt. tersebut diperjelas oleh Rasulullah Saw. melalui haditsnya yang berbunyi:

"Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpa kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Riya'. Pada hari kiamat, Allah berkata kepada manusia, yaitu kepada orang-orang yang berbuat riya. Ketika itu, manusia yang lain mendapat balasan atas amalnya. Silakan kamu tanyakan pahala amal yang pernah kamu kerjakan kepada orang yang kamu pamerkan kepada mereka di dunia. Silahkan kamu lihat, apakah kamu melihat pahala dari mereka?" (HR. Ahmad dan Baihaqi).

Perbuatan syirik kecil merupakan perbuatan yang sia-sia dan dapat menghapus amal kebaikan. Sehingga, selama masih diberikan kehidupan, marilah kita menjauh dari sifat-sifat yang dibenci Allah dan Rasul-Nya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement