Rabu 10 Jan 2024 17:24 WIB

Baznas Targetkan Himpun Rp 250 Miliar untuk Bantuan Kemanusiaan Palestina

Baznas akan terus menyalurkan bantuan untuk Palestina.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Laporan Bantuan Kemanusiaan Baznas untuk Palestina, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Laporan Bantuan Kemanusiaan Baznas untuk Palestina, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI terus menghimpun bantuan dari berbagai element di Indonesia untuk bantuan kemanusiaan Palestina. Bantuan untuk Palestina mengalir melalui Baznas baik perorangan, lembaga maupun perusahaan yang jumlahnya lebih dari enam ratus.

Ketua Baznas Prof Noor Achmad mengatakan Baznas menargetkan bisa menghimpun Rp 250 miliar untuk membantu Palestina. Saat ini belum mencapai target namun telah lebih dari Rp 200 miliar. Ia meyakini target tersebut tidak akan lama lagi akan memenuhi.

Baca Juga

"Kekuatan masyarakat Indonesia dalam membantu Palestina ini tidak main-main," ujar Prof Noor dalam Laporan Bantuan Kemanusiaan Membasuh Luka Palestina, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).

Lebih lanjut Prof Noor menjelaskan tentang pembagian Rp 250 miliar yang ditargetkan untik dihimpun. Menurut Prof Noor, sebesar 60 persen akan dialokasikan kepada rekonstruksi. Hal tersebut berdasarkan saran dari beberapa pihak yang bermitra di Mesir.

Menurut mereka kebutuhan rekonstruksi akibat perang ini akan membutuhkan biaya yang besar. Maka dari itu, kata Prof Noor,  Baznas akan terus menghimpun bantuan dari masyarakat Indonesia. Dan target Rp 250 miliar sejatinya sangat minim.

Kemudian sebesar 30 persen dari Rp 250 miliar tersebut dialokasi untuk tanggap darurat. Prof Noor menjelaskan alasan hanya mengalokasikan 30 persen untuk tanggap darurat karena untuk masuk ke Gaza saat ini masih sangat sulit.

Israel sangat membatasi masuknya bantuan ke Palestina. Dan satu-satunya pintu masuk hanya melalui Rafah, Mesir. Adapun 10 persen lainnya disalurkan untuk rehabilitasi.

Prof Noor mengatakan bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang sangat besar memberikan dua manfaat. Pertama alan membangkitkan semangat rakyat Palestina.

"Kita tidak membantu peperangan tapi membantu kemanusiaan," kata Prof Noor.

Bantuan kemanusiaan yang masif ini akan memberitahu kepada dunia bahwa Indonesia adalah sahabat Palestina. Manfaat kedua adalah mempererat silaturahmi. Ketika ada program kemanusiaan, semua element masyarakat Indonesia akan bersama-sama membantunya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement