REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan 16 kecamatan di Jakarta masuk dalam zona berpotensi rawan longsor pada Januari 2024. "Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diterbitkan BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji kepada pers di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Isnawa menyebutkan, 16 kecamatan tersebut tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Berdasarkan data BPBD DKI yang dihimpun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah yang rawan longsor itu berada di zona menengah.
Pada zona itu diperkirakan terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"BPBD DKI mengimbau kepada lurah, camat di Jakarta serta masyarakat mengantisipasi potensi longsor saat curah hujan di atas normal," kata Isnawa.
Ke-16 kecamatan di Jakarta yang masuk zona rawan longsor di Jakarta Pusat, yakni Menteng. Sedangkan di Jakarta Selatan, yaitu Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan. Lalu di Jakarta Timur meliputi Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan BPBD DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta.
"Petugas juga telah dibekali keahlian evakuasi warga dalam keadaan darurat," kata Michael saat dihubungi di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Dia menyebutkan, total ada 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas di seluruh wilayah rawan bencana. Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.
BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan peralatan pendukung seperti tenda, perahu karet di setiap kelurahan, pelampung cincin (ring buoys), jaket dan pelampung untuk mengevakuasi apabila terjadi banjir.