Rabu 10 Jan 2024 20:59 WIB

CRCS UGM: Indonesia Perlu Waspadai Narasi Kebangkitan Khilafah

Potensi ideologi khilafah transnasional masih ada

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi khilafah. Potensi ideologi khilafah transnasional masih ada
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ilustrasi khilafah. Potensi ideologi khilafah transnasional masih ada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Akademisi dari Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada Mohammad Iqbal Ahnaf mengingatkan pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai narasi-narasi kebangkitan khilafah.

Pasalnya, narasi-narasi itu dapat kembali menemukan momentum-nya pada 2024 atau tepat 100 tahun runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah.

Baca Juga

"Potensi ancaman dari ideologi transnasional itu akan selalu ada. Gagasan khilafah yang ditawarkan menjadi semacam panacea atau obat segala penyakit dan mampu menyembuhkan kekecewaan, ketidakadilan, dan emosi negatif lainnya, jelas (itu) menggiurkan bagi beberapa masyarakat," kata dia dalam siaran resmi Pusat Media Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Terlepas dari adanya kemungkinan itu, dia beranggapan masyarakat Indonesia tidak terlalu berpihak pada kepemimpinan atau model pemerintahan khilafah.