REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Tenaga Kerja Internasional (ILO) mengatakan tingkat pengangguran global tahun ini diperkirakan 5,2 persen. Jumlah ini merupakan sedikit kenaikan dari tahun lalu yang disebabkan hilangnya lapangan pekerjaan di perekonomian maju.
Dalam laporan Outlook Lapangan Kerja dan Sosial Dunia 2024, ILO memprediksi angka pengangguran tahun ini akan naik menjadi 5,2 persen dari 2023 yang sekitar 5,1 persen. "Kami memproyeksikan penurunan sedikit performa pasar tenaga kerja, sebagian karena pertumbuhan di seluruh dunia mengalami perlambatan," kata direktur departemen penelitian ILO Richard Samans, Rabu (10/1/2024).
Lembaga PBB itu mengatakan, setelah mengalami lonjakan pertumbuhan singkat ketika negara-negara pemulihan pandemi. Percepatan produktivitas tenaga kerja kembali mengalami perlambatan seperti yang terlihat dekade-dekade sebelumnya.
"Selama periode pertumbuhan produktivitas yang lambat, pendapatan riil yang dapat dibelanjakan dan upah riil sering kali rentan terhadap guncangan harga yang tiba-tiba," kata ILO dalam laporannya.
Laporan tersebut mengatakan negara-negara berpenghasilan menengah ke atas mengantisipasi sedikitnya peningkatan dalam lapangan kerja selama dua tahun ke depan. Tetapi peningkatan lapangan kerja di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah akan tetap kuat.
"Situasi ini terutama akan mengkhawatirkan di negara-negara berpenghasilan tinggi, di mana pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan akan berubah menjadi negatif pada 2024 dan hanya sedikit perbaikan yang diantisipasi pada tahun 2025," kata ILO.