REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah unggahan di media sosial X (sebelumnya disebut Twitter) menyoroti topik tentang gila kerja. Pemilik akun @hooplaa_ membagikan kisah seseorang yang menjadi 'gila' akibat kebanyakan bekerja di usia 25 tahun.
Dalam kisah yang dibagikan itu, sosok yang dijadikan sorotan akhirnya sadar dan tak mau lagi gila bekerja, meski sangat sukses secara finansial. Dia kini menjalani hidup lebih tenang dan seimbang, berkarya sesuai passion yang dimiliki.
Nyatanya, kecanduan bekerja bisa sangat berbahaya bagi diri sendiri. Apabila seseorang terlalu fokus mengejar kesuksesan tanpa memperhatikan keseimbangan hidup, itu bisa mengimbas kesehatan dan kesejahteraan mental.
Bagaimana agar seseorang tidak bekerja secara berlebihan dan bisa mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja yang sehat? Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, termasuk meluangkan waktu untuk istirahat.
Jangan mengorbankan tubuh demi target finansial, sebab itu dapat menghancurkan kualitas hidup secara perlahan-lahan. Keuntungan dan pencapaian tujuan sangatlah penting, namun begitu pula kesehatan fisik maupun psikis.
"Seseorang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi dan mengelola energinya setiap hari akan mewujudkan produktivitas yang lebih tinggi, sekaligus memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi," kata Lori Harris dari Harris Whitesell Consulting.
Selain pengelolaan energi, seseorang juga perlu melakukan evaluasi diri secara berkala untuk mencapai keseimbangan kehidupan dan pekerjaan. Identifikasilah apa yang mendorong Anda bekerja keras selama ini.
Seseorang bekerja karena ingin....