REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, kembali menambah kuota beasiswa bagi pelajar penghafal kitab suci. Pada 2024 ini, kuotanya menjadi 1.419 pelajar.
“Kuota beasiswa ini terus kita tambah setiap tahunnya. Pada tahun 2022 kuotanya sebanyak 1.212 pelajar. Lalu tahun 2023 sebanyak 1.339 pelajar dan tahun 2024 kita tambah menjadi 1.419 pelajar,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (10/1/2024).
Eri menyampaikan komitmennya untuk terus menambah kuota beasiswa bagi pelajar penghafal kitab suci ini. Dengan begitu, kata dia, diharapkan makin banyak pula generasi muda yang berakhlak, sebagaimana ajaran agamanya.
“Kalau anak-anak sudah menghafal kitab sucinya, maka Surabaya akan menjadi kota yang aman dan damai, tentunya penuh dengan toleransi,” ujar Eri.
Menurut Eri, beasiswa bagi pelajar penghafal kitab suci ini merupakan bagian dari upaya mempersatukan umat dan menunjukkan bahwa Surabaya kota toleransi. Ia mengharapkan anak-anak bisa menjaga toleransi antarumat beragama, juga antarsuku dan budaya.
Dengan adanya program beasiswa ini, Eri juga berharap dapat mendorong lahirnya calon pemimpin ke depan yang berakhlak mulia. “Tentu kegiatan ini akan dimasifkan dan sudah menjadi agenda rutin,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, beasiswa bagi pelajar penghafal kitab suci ini salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam membentuk karakter anak. Dengan adanya beasiswa ini, diharapkan yang menjadi fokus tidak hanya aspek akademisnya saja, tapi juga pembentukan karakternya.
“Kami dari Dispendik juga ingin membentuk anak-anak dari berbagai aspek. Tidak hanya aspek akademis yang bagus, namun juga dari segi religi dan talentanya juga harus bagus,” kata Yusuf.